SuaraJakarta.id - Bentrokan pendemo dan polisi pecah di perempatan Jalan Harmoni, Jakarta Pusat. Pendemo melempar batu tak henti dari arah Gajah Mada.
Sementara polisi berjajar menutup jalan menuju Istana Negara. Poisi anti huru-hara itu menggunakan tameng menangkis serangan pendemo.
Sementara polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.
Sebagian dari polisi perlahan maju untuk memukul mundur pendemo.
Pendemo kocar-kacir menuju Jalan Gajah Mada dan Jalan Juanda. Mereka tampak berlindung.
Banyak batu tampak berserakan di jalan.
Para pandemo itu mengenakan berbagai pakaian. Diduga mereka bukan buruh yang biasanya berdemo mengenakan seragam.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengajak massa aksi yang ada di Simpang Harmoni untuk bernegosiasi terkait penyampaian aksi yang ditujukan ke Istana Negara.
"Mari kita berbicara, mari kita atur supaya tidak berbenturan. Saya rasa adik-adik juga mengerti akan hal ini. Kami kepolisian akan menjaga dan melindungi kalian ya ayo kita bernegosiasi," kata Heru dari mobil Raisa (Pengurai Massa) di Simpang Harmoni.
Baca Juga: Demo di Jalan Harmoni Dekat Istana Negara Memanas, Massa Lempar Batu
Negosiasi pun segera dilakukan saat Heru menghampiri mobil komando massa aksi, massa pun membuka jalan bagi Heru dan timnya untuk bernegosiasi dengan perwakilan massa yang terdiri dari buruh dan mahasiswa.
Negosiasi berlangsung selama 15 menit dan berakhir pada pukul 14.00 WIB, polisi pun saat ini sedang menyiapkan rencana untuk mewujudkan hasil negosiasi.
Sembari menunggu hal tersebut, massa aksi melakukan orasi-orasi sudah ada dua perwakilan massa dari massa aksi yang merupakan pelajar dari Cikarang dan mahasiswa.
Akses jalan di Simpang Harmoni tertutup sejak pukul 13.00 WIB karena massa aksi telah menutup jalur di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Hayam Wuruk.
Seperti diketahui, sejumlah elemen masyarakat dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di wilayah Jakarta sejak Senin lalu.
Rencananya, elemen buruh itu menyampaikan pendapat di muka umum untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja hingga Kamis ini.
Berita Terkait
-
Minta Maaf Usai Viral, Legislator Dheninda Chaerunnisa Bantah Cibir Pendemo: Ya Allah, Buat Apa?
-
Kekayaan Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD Gorontalo Utara yang Diduga Ejek Pendemo
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Temui Pendemo dan Meminta Maaf?
-
Ribuan Pendomo hingga Aktivis Ditangkap, Warga Malaysia Geruduk Kedubes RI
-
Sudah Dibahas Cholil Mahmud ERK dari 2021, Sikap Nyinyir ke Pendemo Belum Berubah
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
9 Mobil Bekas untuk Kebutuhan Fitur Lengkap dan Teknologi Canggih
-
10 Cara Merawat Mobil Matic Bekas untuk Mengatasi Risiko Rusak Dini bagi Pengguna Harian
-
Cek Fakta: Viral TNI AL Tembak Fasilitas Pengeboran Minyak Ilegal Milik Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Prabowo Lantik Raja Juli Antoni Jadi Menteri Bencana, Ini Faktanya!
-
10 Cara Merawat Mobil Matic Bekas untuk Mengatasi Risiko Kerusakan bagi Pengguna Harian