Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 08 Oktober 2020 | 20:44 WIB
Halte Transjakarta Bundaran HI terbakar, Jakarta, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Aksi beringas dilakukan massa penolak UU Cipta Kerja. Bukan hanya Halte TransJakarta, alat berat proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase 2 di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, juga dibakar, Kamis (8/10/2020).

Sekretaris Perusahaan MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin mengatakan, selain alat berat yang dibakar, pagar proyek MRT Fase 2 di kawasan Sarinah juga dirobohkan.

"Dikarenakan aksi unjuk rasa pada hari ini, beberapa peralatan konstruksi MRT Fase 2 terkena dampak di antaranya satu mini excavator milik kontraktor CP201 dan pagar proyek yang rubuh," ujarnya dilansir dari Antara.

Saat ini, kata Kamaluddin, api yang menghanguskan dua alat berat itu sudah berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran dibantu pihak kepolisian.

Baca Juga: Redam Emosi Massa di Simpang Harmoni, Aksi Mahasiswi Ini Curi Perhatian

Namun sisa alat itu belum sempat dievakusi oleh pihaknya.

"Kejadian kebakaran mini eskavator tersebut sudah dipadamkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI. Menunggu proses dievakuasi," tuturnya.

Satu alat berat mini eskavator proyek MRT Jakarta Fase 2 dibakar massa selesai bentrok antara demonstran dengan polisi terkait disahkannya UU Cipta Kerja, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (8/10/2020). ANTARA/HO-MRT Jakarta.

Karena keadaan tidak kondusif, MRT Jakarta akhirnya memutuskan untuk memberlakukan operasionalnya hanya dari Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M.

Hal itu karena situasi di area stasiun bawah tanah di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin tidak kondusif dan sukar diprediksi.

"Dengan mempertimbangkan situasi keamanan terkini, MRT Jakarta saat ini hanya beroperasi dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Blok M BCA sambil menunggu perkembangan situasi keamanan lebih lanjut," kata Kamaluddin dalam pesan singkatnya di Jakarta.

Baca Juga: Said Iqbal KSPI Tantang Menko Airlangga: Buktikan Saja Siapa Sponsor Demo

Dengan demikian, Stasiun Bundaran HI, Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Setiabudi Astra, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Istora Mandiri, Stasiun Senayan dan ASEAN untuk sementara ditutup.

"Headway atau selang antar keberangkatan kereta tetap setiap 10 menit," ujar Kamaluddin.

Diberitakan sebelumnya, insiden pembakaran Halte TransJakarta Sarinah terjadi pada Kamis sore hingga menjelang malam sekira pukul 18.30 WIB.

Diduga Halte TransJakarta dibakar massa aksi tolak UU Cipta Kerja. Api berkobar menghanguskan fasilitas angkutan umum ini.

Halte Transjakarta Bundaran HI terbakar, Jakarta, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Pantauan Suara.com di lokasi, terlihat kondisi halte begitu mengenaskan.

Hampir seluruh kaca halte tersebut sudah pecah berantakan.

Kabel-kabel terlihat putus dan meleleh karena peristiwa ini. Bahkan masih ada sejumlah percikan api dari kabel yang terbakar itu.

Meski sudah hangus terbakar, masih ada sejumlah orang yang terus merusak halte ini.

Dari bagian dalam halte, mereka memecahkan kaca dengan batu dan puing-puing lainnya.

Halte Transjakarta Bundaran HI terbakar, Jakarta, Kamis (8/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Namun ada juga mahasiswa yang meminta untuk menghentikan pengrusakan.

"Sudah woi, sudah, ngapain lagi udah hancur itu," kata mahasiswa beralmamater itu di lokasi, Kamis (8/10/2020).

Namun oknum itu terus saja merusak Halte TransJakarta Sarinah dengan benda-benda yang ada.

Load More