Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Bagaskara Isdiansyah
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 18:59 WIB
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman memberikan keterangan pers di Makodam Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2020). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraJakarta.id - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman memberikan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang memperlihatkan personel marinir TNI membagi-bagikan tameng ke massa unjuk rasa Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Dudung menjelaskan, bahwa kejadian tersebut bukanlah seperti apa yang dimaksud.

Menurutnya, tameng itu hanya dipindahkan dari sebuah truk yang akan dipakai untuk mengantar mahasiswa yang kesulitan untuk pulang.

Para marinir itu mengantarkan pulang para mahasiswa ke daerah Pamulang, Tangerang Selatan sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca Juga: Dinkes Kota Bogor Antisipasi Munculnya Klaster Demo Tolak UU Cipta Kerja

"Saat itu ada kendaraan marinir kebetulan yang standby di situ. Akhirnya diminta tolong untuk mengangkut mahasiswa yang akan kembali ke Pamulang. Nah kebetulan dalam truk itu ada tameng-tameng sebagai peralatan untuk mengatasi huru-hara" kata Dudung dalam keterangan persnya di Makodam Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Massa mahasiswa yang berdemonstrasi yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja diantar pulang menggunakan truk Marinir di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020) malam. [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Atas dasar itu, kata Dudung, akhirnya personel menurunkan tameng-tameng itu dari atas truk. Kemudian para mahasiswa justru turut membantu memindahkan.

"Bukan berarti kemudian memberikan tameng kepada masyarakat, tapi tameng itu dipindahkan secara bergotong-royonglah sama-sama untuk memindahkan, karena truk itu akan digunakan oleh mahasiswa yang akan dibawa ke Pamulang," tuturnya.

Lebih lanjut, Dudung menegaskan, TNI dalam ini bukan ingin mencari popularitas.

Menurutnya, tak ada pemberian fasilitas tameng kepada massa aksi kemarin.

Baca Juga: Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Traffic Light di Jakarta Rusak Berat di 15 Titik

"Dari mahasiswa mengatakan pak saya kesulitan kembali. Karena di sana ada pasukan, khawatir dan sudah gelap jangan sampai ada persepsi berbeda. Akhirnya kita antarkan, kanan kiri 15 orang kita sampai ke titik kumpul mereka," tandasnya.

Sebelumnya di media sosial Twitter viral video yang memperlihatkan personel TNI menurunkan tameng dari atas mobil truk.

Tampak dalam video itu TNI kemudian memberikan tameng-tameng itu ke sejumlah mahasiswa beralmamater.

Tangakapan layar video viral TNI memberi tameng kepada mahasiswa. [Twitter]

Video tersebut berdurasi 6 detik saja. Pengunggah kemudian menuliskan keterangan mempertanyakan mengapa personel TNI memberikan tameng ke massa pendemo.

"MAKSUD NYA APA MEMBERI TAMENG KE MASSA PENDEMO?" cuit keterangan video viral tersebut.

Load More