SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyanyangkan masih banyak pelajar yang mengikuti unjuk rasa aksi tolak UU Cipta Kerja kemarin, Kamis (8/10/2020).
Menurut Riza, para pelajar belum waktunya mengikuti aksi demonstrasi.
Riza mengatakan, masalah demonstrasi seharusnya dilakukan oleh kalangan buruh dan mahasiswa saja.
Para pelajar yang notabene belum dewasa belum bisa mengikutinya.
"Urusan demo itu biarlah bagi mereka yang sudah dewasa, urusan buruh dan mahasiswa," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Riza menyebut seharusnya para pelajar menjalankan tugasnya yang semestinya, yaitu belajar.
Pasalnya situasi demonstrasi yang besar rentan akan kericuhan dan provokasi.
"Kalau di jalan nanti ada kericuhan, ada keramaian, tawuran, perkelahian, nanti kena batu, dan sebagainya, adik-adik pelajar, saran saya ya belajar," jelasnya.
Selain itu, Riza menyebut jalur perlawanan terhadap Undang-undang seharusnya dilakukan melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga: Pangdam Jaya Luruskan Video Viral TNI Beri Tameng ke Massa Aksi UU Ciptaker
Seperti yang dilakukan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
"Saya dengar Said Iqbal, bagus sekali, akan melakukan JR (Judicial Review) ke MK. Itulah konstitusi kita. Apalagi sekarang di masa pandemi ini sangat berbahaya," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku sudah memeriksa langsung kondisi massa aksi tolak UU Cipta Kerja yang ditahan di Polda Metro Jaya.
Ia menyebut kebanyakan dari mereka masih tergolong pelajar.
Riza mengatakan sudah melihat daftar usia mereka yang ditahan. Mayoritas ribuan massa aksi itu disebutnya masih berusia di bawah 19 tahun.
"Lebih dari 60 persen ternyata usianya di bawah 19 tahun atau statusnya pelajar, bukan mahasiswa apalagi buruh," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2020).
Berita Terkait
-
4 Calming Toner Atasi Jerawat dan Redness dengan Harga Pelajar, Rp40 Ribuan
-
Harapan Wagub Rano Usai 6.700 Guru Ngaji di Jakarta Mendapat Insentif Rp500 Ribu per Bulan
-
Hempaskan Kulit Kusam! 4 Toner Niacinamide dengan Harga Pelajar Rp30 Ribuan
-
Warisan Kelam Jokowi: 2 Dosa Demokrasi yang Dibongkar Pakar Hukum Bivitri Susanti
-
APBN untuk Sekolah Kedinasan: Ketika 13 Ribu Anak Jadi Anak Emas Negara
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Kelakar Sri Mulyani Potong Gaji Sekjen Karena Punya 3 Wamen
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah RAM 8 Memori 256 GB di Bawah Rp 4 Juta, Multitasking Anti Lemot!
-
Siapa di Balik Prime11? Agen Pemain yang 'Jerumuskan' Rafael Struick dan Jens Raven ke Super League
-
Jay Idzes Tarik Diri usai Tak Kunjung Dapat Klub Baru, Bagaimana Nasibnya di Venezia?
-
Regulasi 11 Pemain Asing, Guru Patrick Kluivert Dorong Pemain Lokal Hengkang dari Super League
Terkini
-
7 Rekomendasi Bedak yang Ampuh Menutup Flek Hitam dan Tahan Lama
-
5 Rekomendasi Produk Sariayu untuk Perawatan Harian dari Ujung Rambut hingga Kaki
-
5 Rekomendasi Kuteks Murah Legendaris: Kuku Cantik Tanpa Bikin Kantong Bolong dan Kuku Rusak
-
Mas Dhito Tegaskan Koperasi Merah Putih Tak Boleh Ditunggangi Politik
-
Kartu Kredit Digital: Tren Baru Anak Muda, Banjir Promo tapi Awas Jebakan 'Boncos'!