Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 09 Oktober 2020 | 20:09 WIB
Penampakan massa aksi penolak omnibus law saat ditangkap aparat polda metro jaya. (istimewa)

SuaraJakarta.id - Aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja yang dihadiri banyak orang, Kamis (8/10/2020), dinilai rentan akan penularan corona di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih terjadi.

Bahkan 14 orang peserta aksi tolak UU Cipta Kerja yang ditahan di Polda Metro Jaya, dinyatakan reaktif Corona setelah mengikuti rapid test.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan kemungkinan akan melakukan tes corona massal di instansi pendidikan.

Terlebih lagi kebanyakan peserta aksi berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga: Sayangkan Pelajar Ikut Aksi, Wagub DKI: Demo Urusan Buruh dan Mahasiswa

Namun ia akan menunggu hasil swab test lebih lanjut dari 14 orang yang reaktif itu.

"Nanti kita lihat, sejauh mana, nanti kita identifikasi dulu, 14 (orang reaktif) dari kampus mana atau sekolah mana," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/10/2020).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memantau langsung proses pemadaman api yang melalap gedung utama Kejaksaan Agung RI, Sabtu (22/8/2020). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

Jika memang terbukti positif, Riza mengatakan tak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan penelusuran kontak (contact tracing) ke sekolah atau kampus mereka.

"Nanti tugas Dinas Kesehatan untuk melakukan contact tracing. Itu kan baru rapid, nanti diteruskan swab. Tahapannya begitu," katanya.

Riza sendiri menyanyangkan masih banyak pelajar yang mengikuti aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja tersebut.

Baca Juga: Soal Tudingan Massa Demo Tolak Omnibus Law Ditunggangi, Adian: Terlalu Dini

Menurutnya para pelajar belum waktunya mengikuti aksi demonstrasi.

Massa pelajar penolak Omnibus Law bentrok dengan aparat di kawasan Patung Kuda. (Suara.com/M Yasir)

Politisi Gerindra ini mengatakan, masalah demonstrasi seharusnya dilakukan oleh kalangan buruh dan mahasiswa saja.

Para pelajar yang notabene belum dewasa belum bisa mengikutinya.

"Urusan demo itu biarlah bagi mereka yang sudah dewasa, urusan buruh dan mahasiswa," pungkas Wagub DKI.

Load More