SuaraJakarta.id - Sosok Syahganda Nainggolan mencuat kembali setelah ditangkap karena diduga terlibat dalam hoaks isu UU Cipta Kerja. Kini Syahganda Nainggolan merupakan petinggi KAMI yang menjabat sebagai Sekretaris Komite Eksekutif Koaliasi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Syahganda Nainggolan bukan orang baru di dunia politik. Bahkan dia termasuk senior.
Syahganda Nainggolan aktivis mahasiswa sewaktu kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) era 1980-an. Semasa menjadi aktivis mahasiswa, Syahganda Nainggolan dikenal keras dan berani menentang penguasa.
Syahganda Nainggolan mengalami konflik dengan dosen di kampusnya.
Baca Juga: Massa PA 212 Mulai Merangsek ke Depan Istana Merdeka, Jalan Ditutup
Syahganda Nainggolan pernah dipenjara. Lantaran keras juga melawan Orde Baru, dampaknya pada perkuliahannya. Kabarnya Syahganda kena DO, sebagaimana dikutip laman theglobal-review.
Namun lepas dari ITB, dalam perjalanannya Syahganda Nainggolan bisa kuliah lagi sampai bisa meraih gelar doktor ilmu sosial dan politik dari FISIP Universitas Indonesia.
Soal sifatnya yang keras dan berani ini banyak aktivis ITB yang dulu tahu karakternya.
Beberapa kawan sesama aktivis Syahganda yaitu Fajroel Rahman yang sekarang menjabat Juru Bicara Presiden serta seniornya yaitu Pramono Anung yang menjabat Menteri Sekretaris Kabinet.
Dalam salah satu tulisannya, dikutip laman Alirsyad, Syahganda Nainggolan mengakui ada dua guru dalam kehidupannya.
Pertama adalah Imaduddin Abdurrahim.
Baca Juga: Dalam 7 Hari, Para Petinggi KAMI Ini Dikabarkan Ditangkap Polisi
Dalam sebuah tulisannya, Syahganda menuliskan, Imaduddin adalah guru utama keislaman Syahganda. Menurutnya, Imaduddin mampu mengembalikan Islam ke dalam dirinya, Penjelasan Imaduddin soal tauhid membuat Syahganda yakin akan kebenaran Islam.
Itu guru soal prinsip Islam dan beragama Syahganda.
Ada guru lainnya yaitu Adi Sasono.
Adi Sasono dulu dikenal sebagai tokoh koperasi. Nah dalam pandangan dan kacamata Syahganda, Adi Sasono dianggap sebagai guru sosialisme bagi dia. Syahganda melihat Adi Sasono mengajarinya bagaimana peduli kepada masyarakat bawah.
Adi Sasono di mata Syahganda bisa menerjemahkan Islam dan kerangka sosialisme, yang mana dalam nilai Islam, sesuai dengan kepedulian risalah pada rakyat miskin.
Era reformasi memberi angin perubahan bagi Syahganda.
Berita Terkait
-
Prabowo Dituntut Reshuffle Menteri di Bidang Perekonomian: Reformasi Sudah Dibajak Oligarki
-
SBY: Krisis Iklim dan Krisis Lingkungan Itu Nyata, Bukan Hoaks
-
Ribuan Buruh Geruduk Gedung DPR saat Peringatan May Day 2025
-
Dasco Bertemu Eggi Sudjana, Syahganda Nainggolan hingga Bursah Zanurbi, Ternyata Ini yang Dibahas
-
Usai Ditemui Prabowo, PSI Berharap Megawati Bisa Bertemu dengan Jokowi dan SBY
Tag
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
- Lesti Kejora Dipolisikan karena Cover Lagu Yoni Dores, Ariel NOAH Pasang Badan: Kenapa Dipidanakan?
Pilihan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik 2025, Anti Aging Auto Bikin Glowing
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP di Bawah Rp5 Juta, Layar AMOLED Lensa Ultrawide
-
5 Rekomendasi HP Xiaomi Rp 1 Jutaan dengan Spesifikasi Gahar Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
Terkini
-
Link DANA Kaget Aktif, Rezeki Nomplok Digital Cuma Sekali Klik di Sini
-
5 Link Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu Bisa Anda Klaim Saat Ini
-
17 Anggota GRIB Jaya Tangsel yang Duduki Lahan BMKG Diamankan Polda Metro Jaya
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Terbaru, Segera Klaim Jangan Sampai Kehabisan!
-
Bangunan Diduga Milik GRIB Jaya di Lahan BMKG Disewakan Lagi Puluhan Juta