Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 14 Oktober 2020 | 10:44 WIB
Polisi mengangkut puluhan demonstran pelajar dari Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, menggunakan angkot menuju Mapolsek Pulogadung, Selasa (13/10/2020) untuk menjalani tes cepat COVID-19. (ANTARA/Andi Firdaus)

SuaraJakarta.id - Seorang remaja yang bergabung dalam kerumunan demonstran pelajar asal Bekasi di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (13/10), terkonfirmasi reaktif COVID-19 berdasarkan hasil tes cepat.

"Satu remaja berinisial MR (17) terkonfirmasi reaktif sudah kita bawa ke Rumah Sakit Wisma Atlet," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Beddy Suwendy di Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Dari hasil pendataan petugas, MR tercatat sebagai warga di Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang saat itu bergabung dengan 28 pelajar SMP, SMA/SMK asal Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pelajar yang terjaring umumnya berasal dari Kecamatan Rawalumbu, Kecamatan Bantargebang, Kecamatan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, dan Babelan.

Baca Juga: Viral! Polisi Diduga Tembaki Gas Air Mata ke Pendemo di Masjid Kwitang

"Mereka janjian di sekitar Simpang Tugas, Jalan Bekasi Timur Raya, Jatinegara, Pulogadung, untuk sama-sama demo ke Jakarta Pusat," katanya seperti dilansir Antara.

Beddy mengatakan sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan pelajar tersebut berhasil dihadang aparat di posko penyekatan perbatasan.

Kemudian pelajar tersebut diangkut menuju Mapolsek Pulogadung menggunakan angkot yang disewa polisi.

"Kita langsung tes cepat. Hasilnya satu remaja reaktif kita kirim ke Wisma Atlet, sedangkan yang negatif kita panggil orang tuanya jemput di sini (Mapolsek)," katanya.

Selain 28 remaja tersebut, Polsek Pulogadung juga menjaring 13 remaja lainnya yang berstatus pelajar pada malam harinya.

Baca Juga: Ikut Rombongan Anak STM Demo ke Istana, 2 Siswa SD Ditangkap Polisi

"Kalau yang gelombang kedua ini semuanya asal Kabupaten Bekasi, dari Suka Sukun, Sukatani, Karang Bahagia dan Suka Rukun," katanya.

Namun Beddy belum memperoleh laporan hasil tes cepat dari remaja tersebut. "Baru pagi ini kita ajukan tes cepatnya," katanya.

Keterlibatan pelajar dalam aksi penolakan Undang-Undang Omnibus Law di kawasan Monas dipicu oleh ajakan melalui media sosial.

"Tulisannya 'Jakarta Memanggil', 'STM Bergerak'. Pokoknya ada banyak di Facebook saya. Enggak ada yang bayar saya," kata salah satu pelajar asal Cikarang berinisial AJ.

Load More