Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 18:10 WIB
Tangkapan layar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat mengikuti webinar Suara.com, Jumat (16/10/2020).

SuaraJakarta.id - Pemerintah Kota Bogor saat ini akan tetap fokus terhadap Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) dalam memutus penyebaran virus Corona.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengikuti webinar Suara.com bertajuk 'Jibaku Tenaga Kesehatan & Satgas Tangani Covid-19 di Lapangan', Jumat, (16/10/2020).

Menurutnya, dengan penerapan PSBMK kali ini tentunya sangat baik dan itu merupakan opsi yang bisa menekan laju penyebaran Covid-19 di Kota Hujan tersebut.

"Penerapan PSBMK yang sudah diterapkan Pemkot Bogor kali ini itu opsi yang sangat baik," ujarnya.

Baca Juga: Bima Arya Izinkan Perkantoran di Kota Bogor Laksanakan Rapat di Taman

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menyampaikan evaluasi Covid-19 dengan unsur Forkopimda, Selasa (13/10/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

Dengan penerapan PSBMK kali ini juga tentunya difokuskan ke pelosok-pelosok tingkat RW dan kelurahan.

Tidak hanya itu, ia juga sudah membentuk Satgas Penanganan Covid-19 di tingkatan kelurahan dan RW, serta memberikan himbauan terus menerus kepada pemilik usaha kemudian perkantoran.

"Kenapa kita fokus ke tingkat RW dan kelurahan? Hal ini tentunya lebih efektif dan efisien serta menjaga ekonomi tetap berjalan. Kita juga terus lakukan himbauan kepada pelaku usaha agar lebih baik lagi dan juga perkantoran," katanya.

Jauh-jauh hari juga Bima Arya mengaku sudah membentuk tim pendukung Covid-19 untuk terjun langsung ke lapangan.

Ada dua tim pendukung kata politikus PAN ini dari aspek edukasi, yakni tim merpati yang melibatkan tenaga kesehatan, tokoh agama, relawan, alumni Covid-19 dan Gugus Tugas Nasional.

Baca Juga: Bima Arya Sebut Ada 3 Kelompok Penerima Vaksin Covid-19, Siapa Saja?

Sedangkan aspek edukasi yang kedua yakni, tim Elang melibatkan organisasi HIPMI, Karang Taruna dan KNPI Kota Bogor.

"Merpati adalah simbol penyampai pesan. Sedangkan, Elang secara bentuk memiliki mata yang sigap dan tajam untuk memastikan tidak ada yang melanggar protokol kesehatan," jelasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya. [Foto: Ayobogor.com]

Ia juga mengatakan, pada perpanjangan PSBMK kali ini ada dua faktor utama kembalinya Kota Bogor ke zona oranye penyebaran Covid-19 yakni, adanya recovery red kasus kesembuhan membaik sekitar 30 persen daripada minggu lalu.

Kemudian, BOR (Bed Occupancy Ratio) Covid-19 di Kota Bogor saat ini diangka 51 persen, yang tadinya 60 persen.

"Pertama recovery red kasus kesembuhan membaik, ada 30 persen daripada minggu lalu. Kedua BOR okupansi bed-nya atau tingkat ketersediaan tempat isolasi di Kota Bogor yang lebih baik lagi, karena orang tanpa gejala diprioritaskan untuk dikirim ke tempat isolasi yang ada di Lido," imbuhnya

Pemkot Bogor juga sudah menerapkan sistem kerja 50 persen WFH (Work From Home) di semua perkantoran.

"Kita imbau perkantoran untuk menerapkan 50 persen WFH (bekerja dari rumah), terlebih bagi yang memiliki penyakit bawaan atau ibu hamil," akunya.

Saat ini juga, tambah Bima, Pemkot Bogor sedang mempersiapkan satu hotel untuk dijadikan tempat isolasi Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kita untuk kapasitas di BNN Lido sudah bekerjasama dan sudah berjalan. Semoga minggu depan ada kabar baik, untuk memisahkan mana saja yang OTG yang nanti ditempatkan di hotel," tukasnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat mengunjungi RS Hermina di Kota Bogor, Rabu (2/9/2020). [ANTARA/Riza Harahap]

Sekedar informasi, PSBMK Kota Bogor kembali diperpanjang sampai 27 Oktober 2020.

Sedangkan data yang didapat Jakarta.Suara.Com dari Dinas Kesehatan Kota Bogor per (16/10/2020), total kasus positif Covid-19 saat ini ada sebanyak 1.718, dengan rincian 340 masih menjalani isolasi, 1.319 sembuh, 59 meninggal dunia.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More