Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 14:57 WIB
Pesawat Citilink. (citilink.co.id)

SuaraJakarta.id - Salah satu roda pesawat Citilink yang hendak mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, tersangkut layang-layang. Insiden itu terjadi pada, Jumat (23/10/2020).

Peristiwa ini dialami pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QZ 1107 tujuan Jakarta-Yogyakarta.

Sebelum roda tersangkut layangan, pilot yang mengemudikan pesawat jenis ATR 72-600 itu telah melaporkan banyak layang-layang ke petugas.

Insiden tersangkutnya roda ban Citilink sulit untuk dihindari karena berada pada jalur lintasan pesawat.

Baca Juga: Hendak Mendarat di Adisutjipto, Roda Pesawat Citilink Tersangkut Layangan

Hal itu disampaikan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama.

Pandu mengatakan layang-layang yang menyangkut di ban pesawat Citilink berukuran lebar 50 cm.

Saat itu, lanjut Pandu, pesawat Citilink tengah terbang mendekati landasan Bandara Adisutjipto pada ketinggian 1.000 kaki pada Jumat sore pukul 16.48 WIB.

"Menyangkut di landing gear atau ban sebelah kiri. Kira-kira areanya di fly over Janti (Sleman) agak ke barat lagi. Ketinggian 200 meter di atas permukaan tanah,” ujarnya, Sabtu (24/10/2020).

"Memang pilot melihat banyak layang-layang di sana. Kemudian sudah dilaporkan ke petugas tower. Tapi sulit dihindari ya karena di situ kan lintasan pesawat," sambungnya.

Baca Juga: Angkut 6 Penumpang Positif Corona, Citilink Evaluasi Rute Jakarta-Pontianak

Layang-layang ditemukan tersangkut di roda Pesawat Citilink yang mendarat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Jumat (23/10/2020). [Ist]

Pandu menegaskan bahwa kejadian itu tidak sampai menimbulkan kerusakan pesawat dan mengganggu keselamatan penumpang.

Pesawat yang membawa 54 penumpang serta lima awak kabin dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta itu dapat mendarat dengan selamat.

"Pesawatnya masih bisa mendarat dengan mulus. Setelah dicek oleh tim GMF (Garuda Maintenance Facility) tidak terjadi kerusakan," tegasnya.

Setelah kejadian itu, menurut dia, tim teknik dari Citilink melakukan pengecekan pada seluruh bagian pesawat dan menyatakan bahwa pesawat masih layak terbang.

Pandu berharap kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi semua.

"Ini sangat berbahaya apabila menyangkut di propeller. Karena propeller ini kan mesin penggeraknya supaya pesawat bisa terbang," kata Pandu.

Pesawat Citilink di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (27/11/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Pandu mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di kawasan Bandara Adisutjipto, tidak menerbangkan layang-layang di sekitar kawasan bandara.

"Jadi yang berdekatan dengan bandara harus tahu bahwa ini akan berbahaya untuk pesawat. Apalagi di tempat kita ini kan ada pesawat yang lebih kecil lagi," kata dia.

Ia menjelaskan, penerbangan layang-layang atau benda lain yang dapat mengganggu penerbangan memiliki konsekuensi pidana menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

Load More