SuaraJakarta.id - Sebuah pesawat tanpa awal atau dron jatuh di Candi Borobudur. Insiden itu tuai banyak protes karena mengancam kelestarian Candi Borobudur.
Hal itu disampaikan Masyarakat Advokasi Warisan Budaya. Mereka meminta pengelola Candi Borobudur mengonfirmasi kabar jatuhnya drone di bangunan candi.
Insiden dapat saja menyebabkan rusaknya bangunan Borobudur yang merupakan warisan budaya dunia.
Pemerhati dan praktisi kebijakan heritage (warisan budaya) Masyarakat Advokasi Warisan Budaya Johannes Marbun menjelaskan pengelola Borobudur harus menjelaskan kronologi kejadiannya.
“Benar ada drone (terbang) di atas Borobudur. Tapi belum terkonformasi tanggalnya kapan. Konfirmasi ada yang melihat drone itu benar. Cuma melihat saja, belum terkonfirmasi,” kata Johannes Marbun, saat dihubungi lewat telepon, Senin (26/10/2020) malam.
Drone jatuh menghempas lantai namun diinformasikan tidak menyebabkan kerusakan pada candi.
Aturan menerbangkan drone di kompleks Candi Borobudur sesungguhnya terbilang ketat. Selain harus mendapat izin khusus, drone wajib diterbangkan oleh pilot bersertifikat Federasi Aerosport Indonesia (FASI).
Selain itu pilot dilarang menerbangkan drone melintas di atas Candi Borobudur. Besar kemungkinan insiden jatuhnya drone kali ini akibat kelalaian individu.
Marbun mengaku masih terus mengumpulkan informasi terkait kabar jatuhnya drone menimpa Candi Borobudur.
Baca Juga: Drone Jatuh Menimpa Candi Borobudur, Pengelola Diminta Klarifikasi
Dia meminta pengelola Borobudur terbuka memberikan laporan. Apalagi jika jatuhnya drone kemungkinan merusak sebagian bangunan candi.
“Itu bagian dari tanggung jawab yang harus mereka informasikan kepada publik. Ini (juga) menjadi catatan bagi publik agar lebih aware saat beraktivitas di Borobudur. Tidak hanya dari sisi pengelola, tapi juga dari pemanfaat Borobudur,” kata dia.
Borobudur sebagai bangunan warisan dunia harus dijaga kelestariannya. Menjaga kelestarian Borobudur tidak hanya menjadi perhatian Indonesia, tapi masyarakat internasional.
Prinsip pelestarian, kata Marbun termasuk aspek melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan bangunan cagar budaya. Dibutuhkan perhatian yang detail dan spesifik dalam upaya pelestarian tersebut.
“Ini kaitannya dengan usianya (Borobudur) yang tua. Bagaimana memastikan kondisinya tetap baik. Keamananya juga harus tetap terjamin,” kata Marbun.
Dia mencontohkan saat konser musik digelar di sekitar candi, penyelenggara acara harus memastikan intensitas frekuensi suara tidak akan merusak struktur bangunan.
“Ketika ada konser musik di sekitar Borobudur atau tidak hanya Borobudur, termasuk Candi Perambanan dan yang lainnya, kekerasan suara itu diukur. Jadi (diukur) desible suaranya dan bagaimana pengaruhnya terhadap bangunan candi,” kata dia.
Berita Terkait
-
Sinergi InJourney & Kementerian Kebudayaan Kelola Candi Borobudur: Pariwisata Berbasis Budaya
-
Kabar Gembira! Wisata Borobudur Sunrise Kembali Dibuka
-
Dikunjungi Presiden Prancis, Ini Andil Brantas Abipraya Revitalisasi Borobudur
-
Saat Emmanuel Macron Ungkap Kekagumannya pada Candi Borobudur
-
Apresiasi Indahnya Candi Borobudur, Presiden Macron Sebut Besarnya Peradaban Indonesia
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Loker Damkar Jakarta 2025: Gaji Rp6,4 Juta, Lulusan SMA/SMK Merapat! Ini Syaratnya
-
Jakarta Memanggil, Seribu Lowongan Kerja Petugas Damkar DKI, Ini Syarat Dan Formasinya
-
Senyum Suntoro Merekah; Dari Pikap yang Bikin Lelah ke Hilux Rangga yang Bikin Betah
-
Skandal Hotel Puncak: 4 Hotel Bintang 3 Disegel karena Limbah yang Sembarangan Buang
-
Jakarta Dorong Lembaga Adat Betawi, Apa Tujuannya?