SuaraJakarta.id - Eko Prasetyo (30), pembunuh saudara Presiden Jokowi dikabarkan pernah terlibat kasus kriminal di Jakarta. Namun kebenaran itu masih dicek kembali oleh polisi.
Yulia dibunuh dengan sadis oleh Eko. Kepala Yulia dipukul pakai linggis sebanyak 7 kali hingga tewas.
"Terkait kabar itu (punya kasus kriminal di Jakarta) kami masih dalami," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas di sela pra-rekonstruksi lanjutan di halaman Toko Bangunan Mekar Jaya Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo seperti dilansir Solopos.com, Selasa (27/10/2020).
Hanya saja, Eko baru kali pertama melakukan pembunuhan. Tindakan pelaku dipicu motif ingin menguasai harta korban.
Sebab selain terlilit utang Rp 145 juta kepada korban, tersangka juga memiliki utang ke pihak lain.
"Jadi tersangka murni ingin menguasai harta korban," katanya.
Tes kejiwaan Eko pun sudah keluar. Eko dinyatakan waras saat membunuh Yulia dengan kejam.
Selain itu Eko juga membunuh Yulia tanpa pengaruh alkohol. Aksi pembunuhan dilakukan Eko di kandang ayam miliknya, Selasa (20/10/2020) malam lalu.
Fakta tersebut diperkuat dengan hasil pemeriksaan kejiwaan Eko Prasetyo dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir Soekarno Sukoharjo yang telah diterima polisi.
Baca Juga: Tes Kejiwaan Pembunuh Saudara Presiden Jokowi Keluar, Hasilnya Mengejutkan!
"Eko sudah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Ir Soekarno. Hasilnya telah kami terima bahwa tersangka sehat dan tidak ada indikasi mengalami gangguan kejiwaan," kata Bambang.
Eko menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Ir Soekarno sekitar pukul 10.00 WIB.
Eko dikawal ketat aparat kepolisian saat menjalani pemeriksaan kejiwaan tersebut.
Setelah Turun dari mobil polisi, Eko menuju ruang pemeriksaan menggunakan kursi roda.
Pria pembunuh saudara Presiden Jokowi ini menjalani pemeriksaan kejiwaan kurang lebih satu jam. Menurut Kapolres, tersangka secara sadar tanpa pengaruh alkohol saat menghabisi Yulia.
Saat ditanya terkait kabar tersangka pernah terjerat kasus kriminal di Jakarta, Kapolres mengatakan masih melakukan penyelidikan.
Berita Terkait
-
Siapa Ketua DPRD Wonosobo? Viral Salah Baca Pancasila hingga Diolok-olok Massa Demo!
-
Detik-Detik Ketua DPRD Wonosobo Ditertawakan Pendemo Karena Tak Hapal Pancasila, Grogi Pak!
-
Kritik Terhadap Para Pecandu Keimanan dalam Buku Agama itu Bukan Candu
-
Pesantren Islam Kiri, Usai Salat Santri Belajar Marxisme dan Sosialisme
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp2,5 Juta
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Larangan Truk saat Nataru Dipersoalkan, Distribusi Barang hingga Air Minum Terancam
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh
-
Ahli NHM Paparkan Teknologi Eksplorasi Emas Modern kepada Civitas Akademika ITS