SuaraJakarta.id - Wisatawan Puncak Bogor terjebak macet di jalur Puncak dekat dengan wisata Gunung Mas Cisarua. Bahkan mereka berjam-jam terjebak macet hingga tahan kencing.
Kisah terjebak macet di kawasan Puncak Bogor selama 3 jam dialami oleh beberapa warga dari Jabodetabek yang sedang berlibur pada Kamis (29/10/2020).
Seorang warga yang terjebak macet di kawasan Puncak Bogor bernama Ahmad Maulana (39) mengatakan, dirinya sudah tiga jam terjebak macet di jalur Puncak Bogor dekat dengan wisata Gunung Mas Cisarua.
"Saya tadi berangkat dari Bandung mau pulang ke Kota Bogor untuk berlibur pukul 08.00 WIB ke orang tua, pas nyampe sini pukul 11.00 WIB eh nggak gerak-gerak sampai sekarang," katanya kepada SuaraJakarta.id di lokasi Gunung Mas.
Maulana yang merupakan warga Bandung ini menceritakan, sebelumnya ia berfikir bahwa kondisi arus lalu lintas tidak akan macet seperti ini.
Karena sebelumnya ketika libur long weekend walaupun kondisi macet tapi masih bisa dilalui dengan perlahan, walaupun kecepatannya rendah.
"Saya pikiri nggak macet seperti ini, padahal lumayan juga lama. Biasanya macet sih ia, tapi sambil jalan gitu. Ini mah tidak jalan sama sekali," ucapnya.
Ia mengaku, saat berangkat dari Bandung dirinya dan dua anak serta istri tidak sempat sarapan. Karena dirinya meyakini bisa sampai Bogor pada pukul 12.00 WIB.
"Saya belum sempat sarapan sama keluarga, belum makan ini dari pagi. Karena saya pikir nanti bakal nyampe Bogor itu pukul 12.00 WIB," imbuhnya.
Baca Juga: Reaktif Covid-19, 17 Wisatawan di Puncak Bogor Diminta Balik Kanan
"Tapi untung ada roti, jadi makan roti dulu aja ini seadanya. Sekarang minumnya udah abis ini lagi nunggu kali aja ada tukang asongan yang jualan air minum. Soalnya kehabisan air minum," sambungnya.
Hal serupa juga diutarakan warga Pangandaran, Mu'ad (46).
Ia mengaku sempat menahan kencing selama satu jam lamanya. Karena kondisi macet yang cukup parah.
"Saya tadi tahan kencing satu jam ada, mau kencing di luar banyak orang kan yang kejebak macet juga," tuturnya.
Namun, saat diberisolusi oleh istrinya akhirnya ia memutuskan untuk kencing di semak-semak kebun teh dekat kawasan Gunung Mas.
"Tadi saya kencing akhirnya di kebun teh, jauh lah dari mobil. Soalnya nggak kuat lagi nahan. Tadi sama anak saya yang cowo juga kencingnya," akunya.
Berita Terkait
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Borok Hotel Puncak Terbongkar: Di Balik Fasilitas Mewah, Tak Punya IPAL Hingga Izin Usaha Bodong
-
Penyebab 4 Hotel Bintang di Puncak Bogor Disegel
-
Wajah Baru Puncak Bogor, Pemkab Sulap Kawasan Kumuh Pasar Cisarua Jadi Ruang Publik Modern
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Mahfud MD: Soeharto Memenuhi Syarat Pahlawan Nasional, Tapi...
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis