SuaraJakarta.id - Selama masa pandemi Covid-19, pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) mempunyai syarat dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung.
Salah satunya, pengunjung haruslah warga dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Pengelola Promosi dan Pengembangan Usaha Taman Margasatwa Ragunan, Ketut Widarsana saat ditemui Suara.com, Jumat (30/10/2020).
Ketut mengatakan, sejauh ini warga di luar wilayah DKI Jakarta belum boleh berkunjung.
Baca Juga: Libur Panjang, Warga Serbu Ragunan, Pengunjung Naik Dua Kali Lipat
"Sejauh ini hanya warga dengan KTP DKI Jakarta yang boleh berkunjung. Saat ini, warga di luar DKI Jakarta belum boleh berkunjung," kata Ketut.
Tak hanya itu, pihak pengelola Ragunan juga belum memperbolehkan anak usia 0 sampai 9 tahun berkunjung.
Hal tersebut juga berlaku bagi ibu hamil dan lansia dengan usia 60 tahun ke atas.
"Kemudian, sekali mendaftar dibatasi lima orang. Bagi ibu hamil, anak usia 0-9 tahun dan lansia 60 tahun ke atas juga belum boleh," jelasnya.
Guna mengantisipasi penyebaran virus corona, pengelola TMR juga menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Liburan di Masa Pandemi, Ragunan Dibatasi Pengunjung 2 Ribu Orang per Hari
Ada pengecekan suhu menggunakan thermo gun terhadap pengunjung di setiap pintu masuk.
"Masih diterapkan secara ketat di pintu masuk ya. Saat kedatangan pengunjung sudah dilakukan pengukuran suhu," beber Ketut.
Ketut melanjutkan, pengunjung juga diwajibkan menggunakan masker. Pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan.
"Pengunjung wajib memakai masker, kami juga sediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan di pintu masuk," lanjut dia.
Ketut menambahkan, pihaknya juga telah memasang penanda agar para pengunjung saling jaga jarak.
Mulai dari kursi, area piknik hingga lapangan telah dipasang penanda seperti baliho dan stiker yang berisi imbauan protokol kesehatan.
"Kami juga pasang penanda-penanda. Artinya jarak pwngunjung satu dengan yang lain. Di kursi-kursi, piknik area, lapangan. Kami pasang stiker, baliho yang isinya tentang protokol kesehatan," ungkap Ketut.
Ketut melanjutkan, petugas yang berjaga di TMR setiap saat juga berkeliling dan memantau para pengunjung. Artinya, jangan sampai ada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan.
"Dan juga, kami siarkan memakai pengeras suara untuk mengingatkan pengunjung terkait dengan protokol kesehatan. Jangan berkerumun," jelasnya.
"Juga ada petugas yang berkeliling. Mereka memantau dan me-monitoring pengunjung jangan sampai melanggar protokol kesehatan," kata Ketut.
Ketut mengatakan, sejak Kamis(28/10/2020) kemarin, lonjakan pengunjung di TMR pada momen libur panjang kali ini sudah meningkat. Dibandingkan hari biasa, jumlahnya hingga angka seribu orang.
"Sudah mulai ada peningkatan dibandingkan hari biasa. Hari biasa dibawah 500 orang. Sementara, sejak tanggal 28 kemarin sudah ada peningkatan di atas 500 orang. Kemarin pas hari Kamis lumayan banyak, mencapai 1400 orang," beber dia.
Para pengunjung yang datang ke Ragunan beragam. Ada pengunjung dalam kategori keluarga, kategori pasangan, hingga kategori olahraga.
"Pengunjung juga beragam, ada yang bersepeda, ada yang jogging, olahraga. Ada yang satu keluarga dan ada yang berpasangan," sambungnya.
Sementara itu, pantauan Suara.com pukul 11.00 WIB, sejumlah warga DKI Jakarta tampak mengunjungi TMR. Meski demikian, tidak terlihat kepadatan pengunjung pada hari ini.
Para pengunjung ada yang bersepeda ria hingga bersepatu roda. Selain itu, ada keluarga yang mengajak anak-anaknya untuk bertamasya.
Ketut menyebut, jumlah pengunjung pada hari ini kemungkinan bisa terus bertambah. Pasalnya, hari ini adalah hari Jumat dan sebagian umat muslim tengah melangsungkan ibadah salat.
"Memang sejarahnya Ragunan hari Jumat memang paling sepi mungkin karena salat mungkin ya telat siang," beber dia.
Selama masa pandemi Covid-19, lanjut Ketut, jumlah pengunjung hanya dibatasi hingga 2 ribu orang. Tak hanya itu, jam operasional Ragunanhingga pukul 15.00 WIB saja.
"Ya tetap buka seperti biasa. Jam operasionalnya dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Jadi kami tetap buka seperti biasa, tapi dengan catatan dibatasi jumlah pengunjung hanya 2 ribu orang," tutup dia.
Berita Terkait
-
Masyarakat Sudah Bisa Pesan Tiket Kapal Fery H-60 untuk Libur Nataru Lewat Ferizy
-
Naik Dinosaurus sampai Update LinkedIn: 5 Aktivitas Anies Baswedan Usai Jadi Pengangguran, Mau Tiru?
-
Momen Anies Baswedan Naik Wahana Dinosaurus di Ragunan Curi Atensi, Publik: Pengangguran Banyak Acara
-
Telolet Kembali Makan Korban, Bocah di Ragunan Meninggal Tertabrak Taksi
-
Pramono Anung Janjikan Masuk Ancol hingga TMII Gratis Bagi Pelajar Pemegang KJP
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual