"Lalu waktunya cukup lama hingga akhirnya beliau ditemukan lagi terdampar di pinggir laut di sini. Kondisinya sudah meninggal," sambungnya.
Sejak menyebarkan syariat Islam hingga ditemukan wafat, tidak ada satupun warga yang mengetahui namanya. Karena sejak awal tidak mau menyebutkan nama.
"Tidak mau menyebutkan nama sampai beliau wafat dan dimakamkan. Beliau dikenal seorang yang sederhana saja," ungkapnya.
"Banyak pernyataan beliau orang dari Persia, kemudian ada yang sebut Syekh Daud bin Ami bin Ismail dan lainnya. Makanya hingga akhirnya disebutnya Makam Keramat Panjang saja," lanjutnya.
Baca Juga: Pesona Masjid Pintu Seribu Tangerang: Motif 999 dan Labirin Pengingat Mati
Habib Hamzah mengungkapkan sudah melakukan tawasul, yaitu memohon kepada Allah SWT guna mengetahui identitas tokoh Makam Keramat Panjang tersebut.
"Sama saja yang saya dapat tidak menemukan nama beliau dengan tawasul," imbuhnya.
"Dari situ, kisah ayah saya yang juga dulu mengurus makamnya menitipkan untuk meneruskan menjaga."
Terlepas dari perdebatan nama, tokoh yang dimakamkan di Makam Keramat Panjang ini diyakini atas karomahnya.
Menurut Habib Hamzah, peziarah yang datang ke makam tidak hanya dari penjuru nusantara. Bahkan dari negeri seberang, seperti Turki, Singapura dan lainnya.
Baca Juga: Protes Pembongkaran Makam Keramat, Warga: Belanda Aja Engga Ganggu, Ini...
"Peninggalan dari beliau adalah sumur dengan airnya yang memiliki kadar pH lebih tinggi daripada air minum biasa. Itulah air karomahnya yang digunakan peziarah," paparnya.
"Jadi, peziarah di sini meminta berkahnya keramat panjang untuk membersihkan diri dan minta dimudahkan urusan," imbuhnya.
Air karomah tersebut, kata Hamzah, bisa dimandikan dan juga diminum. Hal itu kemudian setiap peziarah dari manapun sering datang.
"Peziarah yang datang ke sini bukan hanya sekali dua kali, tapi lebih dari itu. Setiap Kamis dan Jumat selalu ramai peziarah sampai sekarang," sebutnya.
"Namun, mereka datang ke mari seperti dibatasi. Satu rombongan datang kemudian pulang, tak lama lalu ada lagi yang datang," paparnya.
Atas hal tersebut, Habib Hamzah menuturkan, akan terus menjaga Makam Keramat Panjang yang telah menjadi salah satu destinasi wisata religi di Banten ini sampai akhir hayatnya.
Berita Terkait
-
Berkunjung ke Museum Astronomi The Makkah Clock Tower
-
5 Masjid Bersejarah di Medan Kini Tampil Lebih Menarik untuk Wisata Religi
-
ICPI Sebut Kawasan Pesisir Jakarta Bisa jadi Wisata Religi Lintas Agama
-
Legislator DKI Setuju Perbanyak Wisata Religi di Jakarta: Jangan Cuma Hiburan Ingar Bingar!
-
Pura Batu Bolong, Wisata Religi di Tepian Pantai Senggigi Lombok
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Jangan Lewatkan Promo Indomaret Hari Ini, Beli Kebutuhan Rumah dengan Harga Terbaik
-
Timnas Indonesia Menang, Warga Kediri Bertakbir saat Nobar yang Digelar Mas Dhito
-
Auto Cuan Setelah Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Jangan Tunda Lagi!
-
Harga Miring! KPK Lelang Mobil Chevrolet dan Motor Triumph Harga Rp56 Juta
-
Tips Membeli Barang Harga Diskon agar Tidak Menyesal