SuaraJakarta.id - Libur panjang pada 28 Oktober sampai 1 November 2020 ternyata tidak berdampak signifikan pada pendapatan sejumlah pedagang asongan di pintu keluar gerbang tol (GT) Ciawi, arah Puncak Bogor Jawa Barat.
Kondisi itu seperti dirasakan salah seorang pedagang bakso, Karta (65). Ia mengatakan, selama libur panjang kali ini penjualan di pintu keluar GT Ciawi mengalami penurunan yang cukup drastis.
Padahal, kondisi volume kendaraan menuju Puncak Bogor selama liburan kali ini terpantau cukup padat. Namun, hal itu nampaknya berbanding terbalik dengan pendapatan pedagang asongan tersebut.
Ia menceritakan, pada hari libur terakhir kali ini ia baru berjualan bakso sebanyak tiga mangkok dari mulai pukul 12.00 WIB - 17.00 WIB.
"Turun drastis pokoknya, dari tadi jam 12.00 WIB sampai saat ini (Pukul 17.00 WIB) saya baru mangkal di sini (Pinggir jalan tol Ciawi), baru jualan tiga mangkok saja," katanya kepada SuaraJakarta.id, saat ditemui di lokasi jualannya, Minggu (1/11/2020).
Menurutnya, penjualan menurun itu ia rasakan semenjak awal virus Corona masuk ke Indonesia pada awal Maret sampai saat ini (1 November 2020).
"Pokoknya selama pandemi Covid-19 ini saja sampai sekarang, selama liburan ini turun terus, ya mau gimana lagi namanya juga jualan pasti ada naik dan turunnya. Tapi sekarang kerasa banget turun terus," imbuhnya.
Jika dihitung kata Karta, selama libur panjang kali ini hanya ada sebanyak 50 mangkok bakso yang telah terjual. Jika ditotalkan ia baru mendapatkan penghasilan Rp200 ribu dari 28 Oktober-1 November 2020 ini.
"Kalau dihitung mah ada 50 mangkok yang terjual, satu mangkok kan Rp10 ribu, jadi kalau ditotalkan baru dapet Rp200 ribu selama libur kali ini," ucap pria yang merupakan warga Kampung Sawah, Desa Pandan Sari, Ciawi Bogor itu.
Baca Juga: Usai Liburan, Ini Ketersediaan Stok Obat, Ruang ICU, dan Reagen Covid-19
Ia mengaku, sudah berjualan di pintu keluar gerbang tol (GT) Ciawi, arah Puncak Bogor selama 20 tahun lamanya.
"Saya sudah jualan 20 tahun jadi tukang bakso, kalau hari biasa Senin sampai Jumat itu jualan keliling, kalau Sabtu, Minggu dan libur panjang saya jualan di sini," akunya.
Ia menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19 selama libur panjang sebelumnya, dagangannya selalu habis dalam jangka waktu dua sampai tiga jam lamanya.
"Kalau sebelum pandemi, jualan saya selalu habis kalau liburan seperti ini. Bisa sampai 100 mangkok saya jualan. Itu paling satu jam habis, paling lama dua sampai tiga jam langsung habis," jelasnya.
Hal yang serupa juga dialami seorang penjual kopi asongan yakni Iim Maisaroh (46). Ia mengaku, selama libur panjang kali ini penjualan kopi sangat minim.
"Sepi pokoknya, hari ini cuma ada lima orang yang beli kopi saya, biasanya abis. Ini udah keliling tiga jam baru terjual lima kopi saja," akunya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sidang MKD: Uya Kuya Dipulihkan, 3 Anggota DPR Lainnya Tetap Dinonaktifkan
-
Mudik Nyaman Maksimal: 5 Mobil Bekas Captain Seat Idaman, Budget Aman
-
5 Mobil Diesel Bekas Selain Panther: Pilihan Cerdas Buat Anak Muda Budget Terbatas
-
Dorong UMKM Naik Kelas, Pemerintah Salurkan Kredit Program Perumahan Plafon hingga Rp 500 Miliar
-
Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG, Green Portofolio Mencapai Rp159 Triliun