SuaraJakarta.id - Gus Nur sudah ditangkap, kini dia mendekam di tahanan Mabes Polri, Jakarta. Gus Nur ditangkap karena dinilai telah menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terkait Nahdlatul Ulama.
Gus Nur ditangkap di kediamannya di Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/10) dini hari. Dari kediamannya, Gus Nur langsung dibawa ke Bareskrim Polri, Jakarta.
Sejak hari Minggu (25/10), tersangka Gus Nur telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri selama 20 hari berikutnya.
Namun Gus Nur pun kembali bicara. Dalam sebuah wawancara yang diunggah Hops.id (jaringan Suara.com), Gus Nur mengungkapkan sosok dan masa lalu dirinya hingga menjadi ustaz.
Berikut hal-hal yang diungkapkan Gus Nur:
1. Belajar Agama Tanpa Belajar ke Pesantren
Gus Nur mengaku cuma lulusan SD. Gus Nur tidak meneruskan sekolah hingga belajar ilmu debus dan ilmu kebal.
Belakangan Gus Nur bermasalah karena bongkar kelakuan NU di era Jokowi. Hingga Gus Nur ditangkap.
Lelaki bernama Sugi Nur Rahardjo ini kontroversi dengan menyandang ustaz hingga keliling ke berbagai daerah untuk berceramah. Ternyata Gus Nur tidak pernah belajar ilmu agama formal di pesantren.
Baca Juga: Gus Nur Bangun Pesantren, Punya 300 Santri: Kiai Belum Tentu Bisa
"Kan di dalam ilmu di dunia ini, ada yang namanya otodidak,” ujar Gus Nur.
2. Belajar Debus
Gus Nur kemudian berkisah, sebelum mengenal dan memperdalam ilmu agama, dia sempat menghabiskan harinya menjadi pemain debus bersama ayahnya.
Itulah mengapa, dia mengaku tidak punya waktu mengenyam pendidikan formal dan hanya menyelesaikan sekolah hingga bangku SD.
Gus Nur menjelaskan, dirinya meninggalkan karier sebagai pemain debus setelah ayahnya wafat.
Dari situ, dia mengaku baru mulai menekuni agama Islam.
Meski demikian, ilmu debus tidak sepenuhnya dia tinggalkan. Gus Nur kemudian memanfaatkan ilmu debusnya untuk media dakwah.
“Nah setelah Abah wafat, saya buang semua ilmu debus, saya mulai menekuni agama. Cuma satu yang saya tidak bisa buang, (ilmu) dikubur hidup-hidup. Diseret mobil, kebal mercon, disetrika, apalah itu bisa saya buang. Tinggal satu yang nggak bisa, ilmu dikubur (hidup-hidup),” jelasnya.
3. Tak Semua Santri Kuasai Ilmu Hidup
Gus Nur menilik dalam sejumlah kasus, ada banyak orang yang menghabiskan ilmu di pesantren, hafal ratusan kitab, namun tidak bermanfaat bagi kehidupan.
“Hidup ini relatif. Banyak orang dari kecil mondok, hafal ratusan kitab, tapi dia tidak menguasai ilmu kehidupan. Contoh begitu dapat tanah, dapat pesantren, nggak berkembang kan itu," kata Gus Nur
4. Diberikan Skill oleh Allah
Gus Nur mengaku tidak pernah belajar agama di pesantren atau juga mengenyam pendidikan agama secara resmi.
Tapi Gus Nur mengaku langsung dikasih oleh Allah kemampuan ceramah dan menghasilkan uang.
“Saya enggak pernah mondok, tapi saya dikasih Allah skill pintar cari uang. Makanya saya bisa bangun pesantren 3 lantai, 300 santri gratis semua, saya tanggung semua biayanya, ustaz-ustaznya juga itu. Ini belum tentu kiai yang mondok puluhan tahun tuh belum bisa, hidup itu kan begitu melihatnya,” kata Gus Nur.
5. Punya 300 Santri dan Gaji Kiai
Gus Nur menceritakan capaian hidupnya selama menjadi 'ustaz' meski tidak pernah mengenyam pendidikan agama formal. Bahkan Gus Nur tidak pernah masuk pesantren.
Tapi Gus Nur mengaku langsung dikasih oleh Allah kemampuan ceramah dan menghasilkan uang.
“Saya enggak pernah mondok, tapi saya dikasih Allah skill pintar cari uang. Makanya saya bisa bangun pesantren 3 lantai, 300 santri gratis semua, saya tanggung semua biayanya, ustaz-ustaznya juga itu. Ini belum tentu kiai yang mondok puluhan tahun tuh belum bisa, hidup itu kan begitu melihatnya,” kata Gus Nur.
Berita Terkait
-
Gus Nur Bandingkan Keadaan Sekarang Dengan Kasusnya yang Dulu Disebut Membuat Kegaduhan
-
Gus Nur Sentil Organisasi yang Jadi Pendukung Jokowi, Sebut Ternak Mulyono
-
Kasus Ijazah Jokowi Muncul Lagi, Syahganda: Abraham Samad Sama seperti Gus Nur
-
Gus Nur Sindir Soal Dzikir Bersama di Rumah Jokowi: Enggak Usah Ada Nangis Massal
-
1.178 Narapidana Dapat Amnesti, Termasuk Gus Nur dan Hasto Kristiyanto
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ngeri! Bus Transjakarta Hantam Bangunan di Cakung, Penumpang dan Warga Terluka
-
Jumat Berkah Banjir Rezeki: Klaim Saldo DANA Kaget Gratis Disini Ada Saldo Rp 149 Ribu
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?