SuaraJakarta.id - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap memberikan perlindungan bagi para saksi yang melihat dan mengetahui terkait pelaku dugaan pembakaran halte TransJakarta di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
Peristiwa pembakaran halte Sarinah itu terjadi ditengah aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 lalu.
"LPSK mendorong para saksi untuk tidak takut melapor dan memberikan keterangan demi terungkapnya motif, alat bukti, dan pelaku," ungkap Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi kepada Suara.com, Sabtu (7/11/2020).
Edwin menuturkan, pihaknya mendukung upaya kepolisian yang masih memburu para pelaku kerusuhan itu. Apalagi, kata Edwin, pihaknya siap bekerja sama perihal memberikan perlindungan para saksi yang ingin memberikan informasi.
Baca Juga: Halte Dibakar Provokator, TransJakarta Dapat Proyek Baru
"Posisi LPSK pada kasus ini, kami berharap saksi bisa dengan aman memberikan keterangan tanpa rasa cemas dan ancaman," ucap Edwin.
Ia kemudian berharap aksi destruktif seperti ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
"Peristiwa ini justru akan merugikan masyarakat umum yang hendak beraktifitas menggunakan fasilitas publik," tutup Edwin
Pakaian Serba Hitam
Sebelumnya Narasi TV yang dinahkodai jurnalis kenamaan Najwa Shihab, mengklaim telah mengantongi pelaku pembakaran halte Sarinah saat demo Omnibus Law 8 Oktober 2020 kemarin.
Baca Juga: 4 Halte TransJakarta Korban Demo Akan Direnov 2 Lantai, Ada Coffee Shop
Para pelaku diketahui mengenakan pakaian serba hitam, dan datang berkelompok secara terorganisir.
Berdasarkan video investigasi tersebut, dijelaskan bagaimana proses investigasi tim Narasi TV berlangsung.
Menurut mereka, pelaku pembakaran Halte Sarinah datang dari arah Jalan Sunda secara berkelompok saat aksi mulai memanas.
Pelaku kerusuhan itu bahkan sempat berfoto-foto dan mengamati situasi di lapangan saat demo terjadi. Setelah itu secara terencana, para pelaku kemudian berpencar untuk membakar Halte TransJakarta.
Akan tetapi yang menarik, foto-foto yang disebar oleh tim Narasi TV di kanal Youtube-nya, tidak ada yang mirip dengan empat pelaku pembakaran yang sebelumnya Polisi kantongi.
Berita Terkait
-
Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita Oleh Oknum TNI, LPSK Lindungi 4 Saksi Kunci
-
Apa Itu Restitusi? LPSK Menetapkan Korban Penembakan oleh Anggota TNI Harus Diberi Rp1,1 Miliar
-
LPSK Minta Evaluasi Penanganan Kasus TPKS di Wilayah Kerja eks Kapolres Ngada, Ini Alasannya
-
D'Masiv 'Kuasai' Petukangan, Berapa Harga Hak Penamaan Halte Transjakarta?
-
D'Masiv Jadi Nama Halte Transjakarta, Rian: Agak Aneh Dengernya, Tapi Terima Kasih
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Jawab Tudingan PSI, Bank DKI Tegaskan Transaksi KJP Plus Tetap Aman
-
Pemprov DKI Salurkan KJP Tahap I ke 43.205 Penerima Baru, Cek Rekeningmu
-
Bukan Sekadar Mal, Konsep Unik Ini Ubah Cara Orang Nongkrong di Gading Serpong
-
Geger di Gedung DPRD DKI Jakarta, Inisial 'NS' Diduga Pelaku Pelecehan, Siapa Dia?
-
Terobosan Transportasi Jabodetabek: Transjakarta Ekspansi Besar-Besaran, Ini Rute-Rute Barunya