SuaraJakarta.id - Mantan kiper Persija Jakarta, Daryono, dikabarkan meninggal dunia karena terkena penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Daryono meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) pagi setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Perlu diketahui, virus DBD menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk betina Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Jika tidak ditangani dengan benar, penyakit DBD dapat menyebabkan perdarahan yang dapat mengakibatkan syok dan kematian.
Seseorang yang terkena DBD akan mengalami 3 fase, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan. Ketiga fase demam berdarah ini penting sekali untuk dipahami agar dapat dilakukan penanganan yang optimal.
Dikutip dari Alodokter, ini 3 fase yang dialami pasien DBD, yang harus Anda ketahui.
Baca Juga: Waspada DBD Saat Musim Hujan, Kenali Gejala Demamnya
1. Fase demam (febrile phase)
Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi hingga 40 derajat Celsius yang berlangsung selama 2-7 hari. Selain itu, pasien juga akan mengalami beberapa gejala lain, seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, serta nyeri otot, tulang, dan sendi.
Dalam fase ini, dokter akan memantau jumlah keping darah (trombosit), karena biasanya jumlah trombosit mengalami penurunan dengan cepat hingga kurang dari 100.000/mikroliter darah. Penurunan jumlah trombosit ini terjadi dalam waktu singkat, yaitu 2-3 hari.
2. Fase kritis (critical phase)
Setelah melewati fase demam, banyak pasien merasa dirinya telah sembuh karena suhu tubuhnya mulai turun. Padahal, ini justru fase yang paling berbahaya, karena kemungkinan bisa terjadi perdarahan dan kebocoran plasma darah yang akan menyebabkan syok dan berpotensi mengancam nyawa.
Fase kritis dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan berlangsung selama 24-48 jam. Pada fase ini, cairan tubuh penderita harus dipantau ketat. Pasien tidak boleh kekurangan maupun kelebihan cairan.
Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami syok atau penurunan tekanan darah yang drastis, serta perdarahan pada kulit, hidung, dan gusi. Apabila tidak ditangani segera, kondisi ini dapat berujung pada kematian.
Baca Juga: Penelitian di Brasil Temukan Kaitan Antara DBD dan Covid-19
3. Fase pemulihan (recovery phase)
Setelah melewati fase kritis, pasien akan memasuki fase pemulihan. Fase ini akan terjadi 48-72 jam setelah fase kritis. Di fase ini, cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam pembuluh darah.
Oleh karena itu, sangat penting menjaga cairan yang masuk agar tidak berlebihan. Cairan berlebih dalam pembuluh darah dapat menyebabkan kematian akibat gagal jantung dan edema paru.
Kadar trombosit pun akan meningkat dengan cepat hingga mencapai angka sekitar 150.000/mikroliter darah, sampai kemudian kembali ke kadar normal.
Dalam penanganan DBD, sebenarnya tidak ada pengobatan khusus yang dapat diberikan. Penderita hanya disarankan untuk banyak beristirahat dan minum air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Bila perlu, dokter akan memberikan cairan melalui infus. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat penurun panas untuk meredakan demam.
Selama melalui fase-fase demam berdarah di atas, kondisi penderita harus terus dipantau. Bila muncul keluhan berupa sesak napas, keluar keringat dingin, atau terjadi perdarahan, segeralah ke IGD di rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Cara Mencegah Terserangnya Penyakit Demam Berdarah
-
Bahaya DBD pada Ibu Hamil, Bisa-bisanya Baim Wong Cuma Peduli Anak Bukan ke Paula Verhoeven
-
Cegah DBD, Kemenkes dan Pemprov DKI Sebar Nyamuk Wolbachia di Kembangan
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Bank Mandiri, Garuda Indonesia, Pegadaian dan Angkasa Pura Indonesia Salurkan Bantuan Kuliah Putra Putri TNI/Polri
-
Pilkada Serentak, Pemprov DKI Tiadakan Ganjil Genap pada 27 November 2024
-
Pasangan Dharma - Kun Wardana akan Salurkan Hak Pilih di Jakarta Selatan
-
Mau Umroh Lancar dan Nyaman? Bawa Perlengkapan Ini, Ya!
-
Persija Kembali Gagal Mainkan Laga Kandang di Jakarta, Bakal Jamu Persik Kediri di Pakasansari