Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 12 November 2020 | 16:37 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengecek pintu air Manggarai di Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020).

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meyakini banjir di Jakarta akan surut dalam waktu maksimal enam jam. Namun anak buahnya sendiri pesimis akan hal itu.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, tidak semua tempat yang kebanjiran bisa surut dalam waktu enam jam. Terlebih lagi kawasan yang memiliki kontur tanah cekung.

"Ada beberapa tempat-tempat tertentu yang lebih dari itu, misalnya daerah cekungan, karena Jakarta ini banyak juga daerah-daerah cekungan," ujar Juaini saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).

Menurutnya pengerahan pompa penyedot air adalah upaya paling maksimal untuk menyurutkan banjir. Namun, tetap saja akan sulit karena tanah yang cekung bisa menampung air lebih banyak.

Baca Juga: Cuek Penyambutan Habib Rizieq Langgar Prokes Covid-19, Anies Cari Aman?

"Kalau di daerah cekungan airnya harus dipompa, tidak bisa mengandalkan gravitasi. Kalau pakai gravitasi kan kita bisa lihat dari jauh, lama-lama surut sendiri. Tetapi kalau daerah cekung mungkin bisa lebih dari 6 jam," terangnya.

Ia mencontohkan, salah satu wilayah yang memiliki kontur tanah cekung seperti di Rawa Buaya, Jakarta Barat. Jika banjir terjadi di tempat itu, pengerahan pompa juga tidak cukup untuk membuat air cepat surut.

"Kawasan Rawa Buaya itu kawasan yang cekung, seperti mangkuk kan, air kalau masuk ke situ kan enggak bisa keluar," tuturnya.

Terlebih lagi jika banjir sampai masuk ke gang-gang sempit. Hal ini akan makin menyulitkan pihaknya untuk menyurutkan air.

Karena itu untuk mengatasinya, pihaknya membeli sejumlah unit pompa baru. Saat ini totalnya Dinas SDA sudah nemiliki 712 unit pompa penyedot air.

Baca Juga: Anies Bungkam Prokes Covid Massa Penjemput, Takut Sama Pendukung Rizieq?

Pompa stasioner berjumlah 487 unit dan dipasang di 178 lokasi rawan banjir. Lalu pompa mobile sebanyak 160 unit, dan pompa apung yang jumlahnya mencapai 65.

"Yang bisa masuk sampai ke dalam-dalam, jalan-jalan setapak itu pompa apung. Selangnya bisa panjang sampai 100 meter, kita lempar saja ke genangan, itu pompa manti nyedot. Itu upaya mempercepat supaya genangan surut," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah melakukan persiapan menyambut musim hujan yang kerap membawa masalah banjir. Anies meyakini jika air mulai memenuhi rumah warga, maka dalam waktu enam jam akan bisa disurutkan.

Tugas melakukan penyurutan banjir dalam waktu enam jam itu disampaikan Anies dalam apel siap siaga yang dihadiri oleh petugas dari Pemprov DKI, kepolisian, dan TNI. Melakukan penyurutan air itu disebutnya menjadi salah satu tanggung jawab aparat.

"Genangan bisa surut dalam waktu kurang dari 6 jam, tanggung jawab kita menyiapkan seluruh kekuatan untuk bisa mengeringkan dalam waktu kurang dari 6 jam," ujar Anies di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/10/2020).

Load More