SuaraJakarta.id - Co-CEO Gojek Andre Soelistyo menyebut, total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value/GTV) mencapai 12 miliar dollar AS atau sekitar Rp 170 triliun sampai Oktober 2020.
Nilai ini meningkat 10% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019. GTV dimaksud merupakan nilai keseluruhan transaksi yang masuk melalui platform Gojek.
Andre mengatakan, perusahaan berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter (contribution margin positive) di tengah kondisi penuh tantangan dalam tahun ini.
“Gojek memasuki usia ke-10 di saat terjadi krisis pandemi. Ini pencapaian yang luar biasa. Kami melihat ekosistem Gojek terus memainkan peran penting dalam mempertemukan supply dan demand, memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Andre dalam keterangannya, Sabtu (14/11/2020).
Dalam konteks contribution margin positive seperti dijelaskan Andre, setiap transaksi Gojek sudah menghasilkan cashflow yang belum dikurangi biaya headquarter.
“Investasi kan ada perpaduan pendanaan dari luar dan internal cashflow. Jika ada profit dari titik produk itu, investasi yang kami lakukan tidak hanya dari luar. Sejak tahun ini investasi bisa dihasilkan dari internal cash flow, ini penting sekali,” jelasnya.
Semakin besar cashflow internal maka inovasi yang dilakukan tidak lagi terlalu terbebani pendanaan dari luar.
“Kunci menuju sustainability adalah menghasilkan keseimbangan bisnis yang seperti ini. Dengan adanya profit berarti investasi yang kami lakukan tak terbebani dari pendaanaan luar,” kata Andre.
Adapun pengguna aktif Gojek berdasarkan data App Annie, mencapai 38 juta pengguna setiap bulannya di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Satu Dekade Gojek: Layanan Call Center, Buat Aplikasi, Punya Jutaan Driver
Semakin kuatnya fundamental bisnis Gojek di tengah pandemi bukan sekadar membuktikan bahwa perusahaan tetap resilient. Lebih dari itu, kata Andre, membuka lebih banyak ruang untuk terus tumbuh di masa mendatang.
"Kedepannya, kami akan terus mengoptimalisasi pertumbuhan di layanan utama untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Untuk mendukung profitabilitas dan ke depannya profit ini bisa diinvestasikan kembali untuk inovasi dari cash flow internal sehingga fund raising dari luar bisa lebih sedikit," tambah Andre.
Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek menjelaskan keberhasilan Gojek tak lepas dari peran para mitra. Untuk itu, sebagai aplikasi anak Bangsa, Gojek terus berkomitmen memberikan peluang terhadap kehidupan yang lebih baik melalui teknologi dan terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem.
"Tahun 2020 adalah tahun di mana kami belajar banyak hal, sekaligus mencapai banyak hal yang membawa perusahaan jauh lebih kuat secara fundamental. Kami optimistis bahwa 2021 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi Gojek dan mitra-mitra kami," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?