Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Stephanus Aranditio
Minggu, 15 November 2020 | 20:22 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. (Suara.com/Ria Rizki)

SuaraJakarta.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang dibuat oleh pemerintah pusat ataupun daerah tidak akan berarti jika tidak ada kesadaran dari masyarakat.

Oleh karena itu ia mengimbau semua masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan tanpa harus ditindak dengan tegas terlebih dahulu.

"Sekali lagi mengajak semua pihak betul-betul ada kesadaran, jangan karena dipaksa, jangan karena mungkin adanya sanksi baru patuh. Tidak boleh. Menghadapi covid ini kesadaran kita harus total," kata Doni dalam jumpa pers dari Wisma Atlet, Minggu (15/11/2020).

Doni juga meminta pengertian kepada masyarakat agar memperhatikan pengorbanan dokter dan tenaga medis selama sembilan bulan menangani pandemi.

Baca Juga: Kasus Meningkat, Satgas Covid-19 Minta Tokoh Agama Menjadi Suri Tauladan

"Jadi tolong sekali lagi, jerih payah kami selama 9 bulan terakhir tolong dihargai. Karena kita semua butuh waktu bertemu dengan keluarga, tetapi karena kasus semakin hari semakin banyak, tidak mungkin kami mementingkan keluarga dibandingkan kepentingan masyarakat," ucapnya.

Seperti diketahui, peningkatan kasus Covid-19 akibat libur panjang akhir Oktober 2020 mulai terlihat, bahkan memecahkan rekor tertinggi penambahan kasus hariwn pada Jumat (13/11/2020) kemarin dengan 5.444 kasus sehari.

Kerumunan massa pasca kepulangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab juga membuat masyarakat yang sudah taat protokol kesehatan selama ini geram.

Load More