Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Stephanus Aranditio
Minggu, 15 November 2020 | 21:24 WIB
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

SuaraJakarta.id - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan kewajiban protokol kesehatan (prokes) adalah sebagian dari ibadah yang wajib dipatuhi oleh setiap masyarakat selama pandemi Covid-19.

Jika tidak, kata Doni, sanksinya bisa sampai di akhirat nanti.

Doni mengatakan aturan pemerintah pusat maupun daerah tidak akan berarti jika tidak ada kesadaran dari masyarakat yang masih banyak menyelenggarakan acara yang mengundang kerumunan.

"Mereka yang menyelenggarakan (acara) nantinya bukan hanya mendapatkan sanksi di dunia oleh pemerintah, tetapi juga kelak di kemudian hari akan mendapatkan permintaan pertanggungjawaban dari Allah SWT," kata Doni dalam jumpa pers dari Wisma Atlet, Minggu (15/11/2020).

Baca Juga: 7 Bulan Tak Bertemu Keluarga, Nakes: Jangan Sia-siakan Pengorbanan Kita

Doni juga meminta masyarakat usia muda untuk tidak jemawa menganggap mereka bisa sembuh walau terpapar Covid-19.

Sebab, kaum muda juga berpotensi menularkan ke kaum renta atau bahkan juga bisa meninggal dunia.

"Mungkin bagi anak muda yang relatif dibawah 36 tahun, sehat tidak ada komorbid rata-rata tanoa gejala kalau terpapar Covid-19. Namun ketika kembali ke rumah ketika bertemu orang yang dicintai, saudara yang lain yang punya komorbid, usianya sudah lanjut maka resikonya sangat fatal," jelasnya.

Oleh sebab itu, dia meminta pengertian kepada masyarakat agar memperhatikan pengorbanan dokter dan tenaga medis selama sembilan bulan menangani pandemi Covid-19.

"Jadi tolong sekali lagi, jerih payah kami selama 9 bulan terakhir tolong dihargai. Karena kita semua butuh waktu bertemu dengan keluarga, tetapi karena kasus semakin hari semakin banyak, tidak mungkin kami mementingkan keluarga dibandingkan kepentingan masyarakat," pungkas Doni.

Baca Juga: Rizieq Kerap Bikin Kerumunan, Doni Monardo: Jangan Karena Sanksi Baru Patuh

Seperti diketahui, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia akibat libur panjang akhir Oktober 2020 mulai terlihat.

Bahkan memecahkan rekor tertinggi penambahan kasus per hari pada Jumat (13/11/2020) kemarin dengan 5.444 kasus sehari.

Load More