Diketahui, ST meninggal pada Kamis (12/11/2020), setelah orang tuanya sempat membawa putrinya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta Barat, selama delapan hari.
Kemudian ST dibawa pulang ke rumahnya di Kampung Cinamprak, Desa Mauk Barat, Kecamatan Mauk.
Namun secara medis siswi kelas 3 SMA itu dinyatakan terganggu psikologisnya, sebelum meninggal diduga stres belajar online.
"Ya benar anak saya sempat dirawat di RSJ Grogol. Dan keterangan dari dokter di rumah sakit, anak saya terganggu psikologisnya," ungkap Suryadi, ayah ST kepada wartawan di kediamannya, Selasa (17/11/2020).
Rekomendasi KPAI
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengeluarkan rekomendasi terkait kasus siswi SMA tewas diduga akibat belajar online selama pandemi Covid-19.
Sedikitnya, ada tujuh rekomendasi baik untuk Dinas Pendidikan daerah maupun kepada pihak sekolah yang bisa diterapkan.
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan, rekomendasi tersebut sebagai upaya agar kasus meninggalnya siswi SMA tersebut tidak terulang.
Retno menjelaskan, salah satu dari tujuh rekomendasi itu, KPAI meminta Dinas Pendidikan di daerah untuk mewajibkan sekolah menerapkan Kepmendikbud No. 719/P/2020 tentang Pelaksanaan Kurikulum Darurat.
Baca Juga: Siswi SMA Stres Belajar Online Sampai Dilarikan ke Rumah Sakit Jiwa
"Masih banyak sekolah yang takut menggunakan kurikulum darurat. Padahal, itu akan meringankan beban belajar siswa sehingga anak tidak stress," ucapnya dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Rabu (18/11/2020).
Retno melanjutkan, kurikulum darurat memberikan penyederhanaan materi-materi esensial pembelajaran terhadap siswa/siswi jenjang SMA.
"Kemudian,sekolah juga tidak diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan," paparnya.
Dengan begitu, Retno menuturkan, tidak hanya juga meringankan beban siswa/siswi agar tidak mudah stress, tetapi juga agar meringankan guru dan orang tua murid.
"Persoalan siswi SMA di Tangerang itu karena banyaknya tugas belajar daring. Menurut ayahnya, selama pandemi, putrinya sibuk dengan tugas-tugas sekolah," ungkapnya.
"Karena rekomendasi yang saya sampaikan perlu diterapkan sebagai evaluasi atas peristiwa tersebut," sambungnya mengakhiri.
Berita Terkait
-
Persita Tangerang Fokus Matangkan Serangan Tanpa 3 Pemain Inti Lawan PSM Makassar
-
Saat Api Melalap Asrama Polsek Serpong, Sri Kartini Selamatkan 'Harta' Paling Berharga
-
Tangis Guru di Tangsel Korban Kebakaran Polsek Serpong: H-3 Menjelang Nikah, Uang dan Souvenir Ludes
-
Persita Tangerang Resmi Pinjam Striker Asing Bhayangkara FC
-
BRI Super League: Lepas Zalnando, Persib Bandung Dijamin Tetap Kokoh?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cuan Instan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini Siap Diklaim, Saldo hingga Rp145 Ribu Langsung Cair
-
Lisa Mariana Tes DNA di Singapura? Ini Respons Tim Hukum Ridwan Kamil
-
Livin Merchant Milik Bank Mandiri Menangkan AIBP Enterprise Innovation Awards 2025
-
TransTRACK Academy Gelar Pelatihan Digital Supply Chain untuk Tingkatkan Efisiensi Distribusi
-
Polisi Masih Buru Aktor Intelektual Kerusuhan Jakarta