Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 23 November 2020 | 22:34 WIB
Viral Pemotor Diduga Angkut Jenazah (Instagram/nenk_update).

SuaraJakarta.id - Jagat media sosial pada, Senin (23/11/2020), digegerkan dengan video viral sesosok jenazah dibawa pakai motor di Jalan Raya Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Belakangan diketahui identitas jenazah tersebut bernama Muhamad Tito Sandra Wijaya (4), yang dibawa oleh orang tuanya, Jaya bin Sanusi.

Jaya pun menjelaskan kronologis dirinya membawa jenazah putranya memakai sepeda motor pada, Minggu (22/11/2020) kemarin.

Menurutnya, pada, Jumat (20/11/2020) lalu, ia bersama istrinya membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit (RS) Insani, dan diberikan obat oleh pihak RS.

Baca Juga: Pemkab Bogor Rumuskan Sanksi soal Acara Habib Rizieq di Megamendung

Setelah itu, korban kembali dibawa ke rumahnya.

Namun, pada Minggu (22/11/2020) ia juga kembali membawa anaknya tersebut ke RS yang sama karena sakit lagi.

Saat dicek pihak RS Insani, anaknya dinyatakan telah meninggal dunia.

"Anak saya udah nggak ada kata dokter di Rumah Sakit Insani, kita tetap nggak percaya, bini saya juga nggak percaya. Kalau nggak percaya kata dokternya kerumah sakit lain. Takut saya membohongi kata dokternya gitu," katanya kepada wartawan ditemui di kediamannya di Kampung Kaum, Karang Asem Barat, Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (23/11/2020) malam.

Jenazah dibawa pakai motor (ist)

Karena tidak percaya, akhirnya ia kembali membawa anaknya ke RS Permata Pertiwi yang juga berada di kawasan Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Viral Video Anak-anak Salat Pakai Bahasa Indonesia, Bikin Publik Terbelah

"Kita bawa lagi ke RS Permata Pertiwi, jawabannya sama diceknya juga alatnya sama. Katanya anak saya sudah meninggal dunia. Di situ kita sudah terima semuanya," imbuhnya.

Ketika ditanya alasan membawa jenazah menggunakan motor. Jaya menjelaskan, pihak RS Permata Pertiwi mengatakan bahwa tidak menyediakan ambulans untuk pasien meninggal dunia.

Namun, pihak RS mengaku siap mendatangkan ambulans dari pihak ketiga. Karena dalam aturan RS Permata Pertiwi dilarang mengangkut jenazah menggunakan ambulans yang ada.

"Di sana ada ambulans, saya tanya bisa pakai ambulans nggak, deket cuma Karang Asem Barat. Kata dia di mana? Saya jawab di RT 06/02, kata orang rumah sakit ohh di situ deket ya," jelasnya.

"Dia ngecek dulu, udah ngobrol-ngobrol dijawabnya katanya ini mobil ambulans dan ini bukan buat orang meninggal, hanya orang sakit saja. Orang meninggal gak boleh dan itu sudah peraturan di sana. Kata saya mau pakai angkot ya, katanya orang RS itu terserah. Ya karena deket saya pakai angkot aja berhubungan dekat juga kan itu. Tapi saudara saya datang tiga motor menjemput. Akhirnya pakai motor," sambungnya.

Saat dihubungi, pihak dari Manajemen RSIA Permata Pertiwi, Drg. Eris Nurul Rahmadhini menjelaskan, pada Minggu mengaku memang ada pasien atas nama Muhamad Tito pada pukul 08.00 WIB.

Namun, kondisi pasien saat dicek dari mulai fisiknya sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Kita pastikan lagi dan cek semuanya pemerikasaan fisiknya, dan sudah itu anak sudah meninggal dunia," jelasnya.

Salah satu tetangga saat menunjukkan foto almarhum Muhamad Dito Sandra Wijaya yang jenazahnya viral dibawa oleh orang tuanya dengan menggunakan sepeda motor, Senin (23/11/2020). [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]

Ia mengaku bahwa dari pihak RS sudah berupaya menawarkan untuk mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans.

"Tapi di Rumah Sakit Pratama Pertiwi ini kita tidak mempunyai ambulans jenazah, kita hanya punya transportasi untuk pasien saja," ungkapnya

"Dan kita menawarkan ke keluarganya, kalau mau bisa menyediakan, tapi kita hubungi dulu pihak ketiga yang kerjasama ke kita," sambungnya.

Namun, pihak dari keluarga korban saat ditawarkan untuk menunggu menggunakan ambulans dari pihak ketiga menolak.

"Dari keluarga menolak untuk dirujuk dengan menggunakan ambulans tersebut. Mungkin jarak detak ya, dan mungkin owh ini bawa kita sendiri aja katanya, kita sudah koordinasi untuk ambulans. Kita juga sudah melakukan pernyataan dalam surat yang sudah ditandatangani keluarga korban. Pas kebetulan juga pas angkot itu di depan UGD, dikira kita pakai angkot karena menolak. Tapi di videonya pakai motor, kita tahunya pakai angkot sih," tutupnya.

Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi

Load More