SuaraJakarta.id - Jagat media sosial pada, Senin (23/11/2020), digegerkan dengan video viral sesosok jenazah dibawa pakai motor di Jalan Raya Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Belakangan diketahui identitas jenazah tersebut bernama Muhamad Tito Sandra Wijaya (4), yang dibawa oleh orang tuanya, Jaya bin Sanusi.
Jaya pun menjelaskan kronologis dirinya membawa jenazah putranya memakai sepeda motor pada, Minggu (22/11/2020) kemarin.
Menurutnya, pada, Jumat (20/11/2020) lalu, ia bersama istrinya membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit (RS) Insani, dan diberikan obat oleh pihak RS.
Setelah itu, korban kembali dibawa ke rumahnya.
Namun, pada Minggu (22/11/2020) ia juga kembali membawa anaknya tersebut ke RS yang sama karena sakit lagi.
Saat dicek pihak RS Insani, anaknya dinyatakan telah meninggal dunia.
"Anak saya udah nggak ada kata dokter di Rumah Sakit Insani, kita tetap nggak percaya, bini saya juga nggak percaya. Kalau nggak percaya kata dokternya kerumah sakit lain. Takut saya membohongi kata dokternya gitu," katanya kepada wartawan ditemui di kediamannya di Kampung Kaum, Karang Asem Barat, Citeureup, Kabupaten Bogor, Senin (23/11/2020) malam.
Karena tidak percaya, akhirnya ia kembali membawa anaknya ke RS Permata Pertiwi yang juga berada di kawasan Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Pemkab Bogor Rumuskan Sanksi soal Acara Habib Rizieq di Megamendung
"Kita bawa lagi ke RS Permata Pertiwi, jawabannya sama diceknya juga alatnya sama. Katanya anak saya sudah meninggal dunia. Di situ kita sudah terima semuanya," imbuhnya.
Ketika ditanya alasan membawa jenazah menggunakan motor. Jaya menjelaskan, pihak RS Permata Pertiwi mengatakan bahwa tidak menyediakan ambulans untuk pasien meninggal dunia.
Namun, pihak RS mengaku siap mendatangkan ambulans dari pihak ketiga. Karena dalam aturan RS Permata Pertiwi dilarang mengangkut jenazah menggunakan ambulans yang ada.
"Di sana ada ambulans, saya tanya bisa pakai ambulans nggak, deket cuma Karang Asem Barat. Kata dia di mana? Saya jawab di RT 06/02, kata orang rumah sakit ohh di situ deket ya," jelasnya.
"Dia ngecek dulu, udah ngobrol-ngobrol dijawabnya katanya ini mobil ambulans dan ini bukan buat orang meninggal, hanya orang sakit saja. Orang meninggal gak boleh dan itu sudah peraturan di sana. Kata saya mau pakai angkot ya, katanya orang RS itu terserah. Ya karena deket saya pakai angkot aja berhubungan dekat juga kan itu. Tapi saudara saya datang tiga motor menjemput. Akhirnya pakai motor," sambungnya.
Saat dihubungi, pihak dari Manajemen RSIA Permata Pertiwi, Drg. Eris Nurul Rahmadhini menjelaskan, pada Minggu mengaku memang ada pasien atas nama Muhamad Tito pada pukul 08.00 WIB.
Namun, kondisi pasien saat dicek dari mulai fisiknya sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Kita pastikan lagi dan cek semuanya pemerikasaan fisiknya, dan sudah itu anak sudah meninggal dunia," jelasnya.
Ia mengaku bahwa dari pihak RS sudah berupaya menawarkan untuk mengantar jenazah menggunakan mobil ambulans.
"Tapi di Rumah Sakit Pratama Pertiwi ini kita tidak mempunyai ambulans jenazah, kita hanya punya transportasi untuk pasien saja," ungkapnya
"Dan kita menawarkan ke keluarganya, kalau mau bisa menyediakan, tapi kita hubungi dulu pihak ketiga yang kerjasama ke kita," sambungnya.
Namun, pihak dari keluarga korban saat ditawarkan untuk menunggu menggunakan ambulans dari pihak ketiga menolak.
"Dari keluarga menolak untuk dirujuk dengan menggunakan ambulans tersebut. Mungkin jarak detak ya, dan mungkin owh ini bawa kita sendiri aja katanya, kita sudah koordinasi untuk ambulans. Kita juga sudah melakukan pernyataan dalam surat yang sudah ditandatangani keluarga korban. Pas kebetulan juga pas angkot itu di depan UGD, dikira kita pakai angkot karena menolak. Tapi di videonya pakai motor, kita tahunya pakai angkot sih," tutupnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi
Berita Terkait
-
Usai Tagih Rp200 Juta ke Ivan Gunawan, Ibu Viral asal Palembang Minta Mobil ke Raffi Ahmad
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Walkot Prabumulih Minta Maaf di Depan Kepala Sekolah, Netizen Soroti Gesturnya: Arogan
-
Bukan Bunuh Diri, Ibunda Yu Menglong Akhirnya Beberkan Penyebab Kematian Putranya
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Cara Menghindari Gangguan Kecemasan Akibat Konsumsi Informasi di Media Sosial
-
Tak Banyak yang Tahu, Pulau di Indonesia Ini Ternyata Pernah Keluar dari NKRI
-
Misteri Menara Saidah: Mengapa Gedung Megah Ini Jadi Istana Hantu di Jantung Jakarta?
-
"Nyawa Ayahku Hanya Dihargai 1,5 Tahun" Keluarga Korban Gebrak Meja di Sidang Tabrak Lari
-
Livin' Fest 2025: Bank Mandiri Bakal Suguhkan Expo dengan Sinergi UMKM dan Ekonomi Kreatif