SuaraJakarta.id - Kasus positif Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus meningkat. Pemerintah setempat pun melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona.
Salah satunya dengan mewacanakan indekos dan guest house sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19.
Wacana ini diungkapkan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany saat memantau pelaksanaan Misa Natal di Gereja Santo Laurensius, Serpong Utara, kemarin.
Dalam keterangan tertulisnya, pemilihan indekos sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 merupakan langkah alternatif kedua.
Hal ini setelah wacana penggunaan hotel sebagai tempat isolasi mandiri. Tetapi, hotel di Tangsel diklaim saat ini sedang penuh.
Pencarian alternatif tempat isolasi atau karantina mandiri itu seiring dengan meningkatnya kasus kematian akibat Covid-19.
"Kita akan cari hotel untuk bisa dijadikan lokasi isolasi terpusat. Tapi, hasil koordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Tangsel, ternyata hotel rata-rata penuh. Tapi, kita terus mencari lokasi alternatif lainnya, bisa kos-kosan/indekos atau guest house untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Sehingga pasien Covid-19 bisa mendapatkan perawatan yang benar dan kasus kematian bisa ditekan," kata Airin.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, dr Imbar Umar Ghozali mengatakan, pihaknya belum mengetahui soal wacana tersebut.
"Belum ada wacana ke indekos ya. Cuman kalau dari Dinkes dimintai pendapat, apakah indekos tidak menyebarkan (Covid-19), karena tempatnya tidak tersendiri dan tertutup? Saya belum berani statement. Tandon (Rumah Lawan Covid-19) itu kita lakukan terpisah ke mana-mana. Kalau indekos, saya rasa belum berani (memakai) indekos, kalau hotel iya," katanya saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jumat (25/12/2020).
Baca Juga: Keponakan Prabowo Gugat ke MK, Ben-Pilar Siap Bantah Tudingan Kecurangan
Menurutnya, perlu ada perhatian khusus bagi tenaga kesehatan jika nantinya wacana indekos dijadikan tempat isolasi mandiri.
Karena, lanjut Imbar, akan berbeda sistem penggunaan Rumah Lawan Covid-19 (tempat karantina Covid-19 saat ini) dengan indekos.
"Kalau Rumah Lawan Covid itu tenaga kesehatan yang ada sifatnya supporting. Ada psikolog, ada perawat, ada susternya, itu supporting. Kalau tempat kos di sebelah mana dia (di tempatkan). Tempatnya gabung sama pasien? Kan enggak lucu. Cuma analisa aja, kalau (misalnya) tempat kos dikosongkan satu kamar untuk nakes, kan lucu juga ya," pungkas Imbar.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Cerita Mengerikan Korban Penyekapan Modus COD Mobil di Tangsel
-
Sekap Pasutri Bak Hewan, Pemerasnya Pakai Nopol Dinas Palsu, Seragam Polisi hingga Airsoft Gun
-
Ngeri! Begini Peran Tersangka Wanita Komplotan Penyekap Pasutri Korban Modus COD di Tangsel
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Tim Jibom Gegana sampai Turun Tangan, Detik-detik Ledakan Dahsyat di Gedung Nucleus Farma Tangsel
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
10 Prompt Gemini AI Jadi Polisi Dan Tentara, Gagah Diantara Kerumunan
-
Motor Terendam Banjir? Jangan Langsung Dinyalakan! Ini Akibatnya
-
Rahasia 3 Kemenangan Beruntun Persija Terungkap! Ternyata...
-
Mbak Cicha Wisuda Ribuan Lansia Dalam Program Selantang
-
Mahfud MD Bongkar Lobi Kemenkeu Saat Usut Kasus Rp 349 T: Juru Lobinya Orang Penting di DPR