Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 25 Desember 2020 | 21:39 WIB
Ilustrasi seorang pasien Covid-19 dirawat di ICU. [Antara/Reuters/Flavio Loscalzo]

SuaraJakarta.id - Di perayaan Hari Natal 2020, ruang perawatan Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU) bagi pasien Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam keadaan darurat. Pasalnya, keterisiannya kini mencapai 100 persen.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Imbar Umar Ghozila.

Dia menyebut, kondisi ICU dan HCU di Tangsel tersebut sudah berlangsung selama dua hari.

"Ketersedian ICU dan HCU 100 persen penuh, sudah dua hari ini," kata Imbar saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jumat (25/12/2020).

Baca Juga: Satgas Sebut Libur Panjang Jadi Pemicu Kenaikan Kasus Covid-19

Imbar menyebut, selain karena kasus Covid-19 di Tangsel yang meningkat, ketersedian ICU dan HCU masih jauh dari ideal.
Dari 17 rumah sakit yang bekerja sama menangani Covid-19, hanya ada 26 ruang ICU dan HCU.

Jumlah itu pun, kata Imbar, tidak relevan dengan jumlah penduduk Tangsel yang mencapai 1,7 juta jiwa.

"Jadi gini, kalau saya katakan 100 persen, ketersedian ICU dan HCU tidak relevan dengan jumlah penduduk. Kan cuma ada 26 dari 17 rumah sakit yang bekerjasama," papar Imbar.

Imbar yang juga menjabat Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Tangsel menuturkan, jumlah ideal ICU dan HCU minimal harusnya 5 persen dari jumlah keseluruhan ruang perawatan yang ada.

"Idealnya 5 persen dari jumlah tempat tidur rumah sakit yang ada saat ini sekira 497 unit. Saat ini, kebutuhannya tidak terpenuhi, permintaan pasar sekarang tinggi kan. Berarti keterpenuhannya bukan berarti kelalaian, emang fasilitasnya kurang," papar Imbar.

Baca Juga: Suami Zaskia Gotik, Sirajuddin Mahmud Positif Covid-19

Dengan penuhnya kapasitas ICU dan HCU, rumah sakit yang tangani Covid-19 di Tangsel tak bisa lagi menerima pasien Covid-19 baru yang membutuhkan perawatan intensif.

"(Data pasien baru) Dilaporkan ke sistem Kemenkes, lalu (nanti) siapa yang menangkap. Enggak bisa dipastikan ke mana, termasuk Banten, sudah penuh. Enggak ada, darurat," ungkap Imbar.

Meski begitu, kurangnya fasilitas ICU dan HCU tersebut bukan menjadi faktor tingginya jumlah kematian pasien Covid-19 di Tangsel.

"Ini bukan jadi pemicu jumlah meninggal tinggi. Jumlah meninggal tinggi itu 95 persen karena kormobid dan 5 persen karena terlambat rujuk karena fasilitas tidak ada," pungkasnya.

Update hari ini, jumlah orang positif Covid-19 di Tangsel tercatat ada 3.537 orang. Bertambah 50 orang. Jumlah meninggal bertambah dua orang menjadi 168 orang.

Data tersebut, berdasarkan website resmi lawancovid19.tangerangselatankota.go.id diakses pada Jumat (25/12/2020).

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More