SuaraJakarta.id - Suasana duka masih menyelimuti keluarga Isti Yudha Prastika, salah satu pramugari yang jadi korban tragedi Sriwijaya Air SJ 182.
Keluarga besar berharap jasad Isti dapat ditemukan dan bisa dimakamkan secara layak di tempat pemakaman, bukan di dasar lautan.
Hal itu, diungkapkan salah satu kakak kandungnya, Irfan Defrizon.
Pria 37 tahun ini mengaku, keluarganya sudah mencoba ikhlas lantaran hingga saat ini belum ada kabar pasti soal jasad sang adik.
"Kalau selamat ya wallahu'alam. Tapi saya berharap jasadnya bisa ditemukan. Agar bisa nyekar, bisa ngeliat kuburannya dan bisa jengukin gitu kalau suatu waktu bisa berziarah. Jangan sampai nggak ditemukan jasadnya," kata Irfan ditemui di kediaman orang tuannya di Pamulang, Tangsel, Minggu (10/1/2021).
"Masih berharap banyak juga enggak mungkin, udah pasrah lah. Sampai saat ini aja belum ditemukan udah berapa jam kan. Kita ikhlaskan aja, berharap dari bapak TNI dan semua yang terkait berharap diketemukan jasadnya, kita berdoa seperti itu," sambung Irfan.
Irfan bercerita, ia mengetahui pesawat Sriwijaya Air jatuh dari berita media online sekira pukul 16.00 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Namun, saat itu ia belum mengetahui bahwa adik bungsunya termasuk salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
"Dengar kabar, saya update di media online sekitar jam 4 sore, habis bangun tidur siang. Terus ngeliat berita Sriwijaya Air hilang dan lepas kontak saya langsung kepikiran adik saya aja. Pas baca Sriwijaya Air udah nggak enak, karena ada adik saya. Aduh sakit lah hati saya. Mudah-mudahan bukan adik saya yang di dalam," ungkap Irfan.
Baca Juga: Sebelum Terbangkan Sriwijaya Air SJ 182, Capt Afwan Minta Maaf pada Istri
Satu jam berselang, Irfan mendapat kabar mengejutkan dari kakaknya soal adik bungsunya tersebut.
"Ternyata sekitar jam 5 lewat itu, abang saya ngabarin bahwa adik saya ada di dalam situ (SJ-182), udah nggak ada. Kok nggak ada gitu? Itu ada di dalam Sriwijaya yang jatuh. Kabar itu dapat dari suaminya," kata Irfan sambil menahan tangis.
Gantikan Teman
Irfan menceritakan, adiknya Isti sudah menjadi pramugari sejak lulus sekolah sekira usia 18-19 tahun.
Kini, Isti sudah berusia 35 tahun dan sudah menjadi pramugari senior di Sriwijaya Air.
Tetapi, saat insiden itu, Isti berstatus sebagai pramugari Nam Air yang diketahui masih satu manajemen dengan Sriwijaya Air.
Tag
Berita Terkait
-
Profil Hendry Lie: Kekayaan, Bisnis dan Kasus Hingga Jadi Tersangka Korupsi Timah
-
Skandal Timah! Bos Sriwijaya Air Hendry Lie Dibekuk Kejagung, Berawal dari Singapura
-
Berapa Kekayaan Hendry Lie? Aset Vila Bernilai Puluhan Miliar Disita Kejagung
-
Dari Singapura untuk Perpanjang Paspor, Kejagung Ciduk Tersangka Kasus Timah Hendry Lie di Bandara Soetta
-
Pendirinya Jadi Tersangka Korupsi Timah, Operasional Sriwijaya Air Terganggu?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Kembali Disambut Rizky Ridho Hingga Yakob Sayuri
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Pilihan Alas Bedak Wardah yang Bikin Glowing dan Tahan Lama, Murah tapi Berkualitas!
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- 6 Rekomendasi Lipstik yang Tahan Lama Terbaik, Harga Terjangkau Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Xiaomi RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik 2025
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Investasi Emas Digital vs Kripto: Mana Lebih Aman di 2025?
-
Rekomendasi Bengkel Mobil Terbaik di Jakarta untuk Mobil Bekas
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik