Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 21 Januari 2021 | 16:33 WIB
Suasana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, di Kebon Pala, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020). (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)

SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta tengah bersiaga menghadapi banjir di musim hujan yang mulai melanda ibu kota. Ratusan pompa disiapkan untuk menanggulangi jika air meluap.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) melalui akun instagram Pemprov DKI, @dkijakarta mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 487 pompa stasioner atau tetap. Mesin penyedot air itu disebar ke 178 titik di Jakarta.

"Kesiapan pompa di seluruh rumah pompa DKI Jakarta akan terus dioptimalkan," kata akun itu, dikutip Kamis (21/1/2021).

Dalam hal ini, pompa air sangat bergantung dengan teknis operasional saat beroperasi diharapkan tak ada kendala ketika nantinya banjir datang.

Baca Juga: Sindir Anies, Dedek Uki: Kalau Cuma Bangun Kota Megah, Firaun Juga Bisa

Pengendali air yang sangat vital di Jakarta salah satunya adalah rumah pompa Pluit di Jalan Muara Baru Ujung Gedung Pompa No.166, RT21/RW17, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sarana itu dioperasikan secara optimal untuk pengendalian banjir di daerah hilir yakni Jakarta Utara yang memiliki masalah dengan banjir rob. Di lokasi itu terdapat 10 unit pompa dan 6 unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personil.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan saat ini ada peningkatan instensitas curah hujan dalam waktu dekat.

Imbasnya, potensi banjir meningkat di sejumlah wilayah ibu kota. Karena itu, Riza meminta agar warga yang wilayah ya rawan terendam air agar segera berhati-hati.

"Jakarta sudah memasuki musim hujan kita juga harus bersiap-siap bahwa di Jakarta ini berdasarkan data ke depan akan ada peningkatan intensitas dari pada curah hujan yang berpotensi menyebabkan banjir," kata Riza.

Baca Juga: Pemprov DKI Pamer Atap Warna-warni, Ferdinand Hutahaean: Nyontek Doang!

Untuk mengatasinya, Riza menyebut pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya. Mulai dari pengerukan sungai, pembuatan sumur resapan, polder, hingga drainase vertikal.

"Kemudian waduk, polder, pompa, semua program kita laksanakan bahkan anggaran sudah cukup besar yang kita gelontorkan," jelasnya.

Kendati demikian, masyarakat juga harus ikut berkontribusi dalam mencegah terjadinya banjir. Setidaknya, kata Riza, bisa dimulai dari tidak membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai terhambat.

"Kesadaran masyarakat untuk tetap waspada menjaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan dan lain-lain tetap kita laksanakan dengan baik," pungkasnya.

Load More