Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha | Aprilo Ade Wismoyo
Sabtu, 23 Januari 2021 | 18:49 WIB
Laura Lazarus saat menceritakan 2 kali lolos dari maut (Youtube)

SuaraJakarta.id - Laura Lazarus, pramugari penerbangan domestik, mengunggah kisahnya yang dua kali lolos dari maut, ketika pesawat tempat dirinya bekerja mengalami kecelakaan.

Perempuan itu mengungkapkan, akibat kecelakaan tersebut, dirinya harus dioperasi secara medis sebanyak 19 kali.

Ketika mengalami kecelakaan pesawat untuk kali kedua, Laura bahkan sempat dinyatakan meninggal dunia.

Dalam sebuah video yang tayang di kanal Youtube 'The Hermansyah A6' Laura menceritakan apa yang ia alami 16 tahun lalu.

Baca Juga: Bikin Trenyuh, Ini Kisah Pramugari Terbang ke Mamuju dengan Bawa Bantuan

Sebelumnya, ia mengaku sudah jauh lebih baik saat ini baik dari sisi fisik maupun mental.

“Sekarang sudah jauh lebih baik. Tapi masih harus pakai alat bantu untuk jalan. Ini sudah operasi tulang yang ke-19,” katanya dalam video tersebut, dikutip Jumat 22 Januari 2021. 

Laura lantas menjelaskan kejadian kecelakaan yang ia alami pertama kali. Kecelakaan itu terjadi saat ia mengikuti penerbangan ke Palembang.

"Saat itu cuacanya buruk banget, jelek sekali. Selama penerbangan guncangan turbulance besar sekali. Bahkan untuk sekadar servis penumpang saja mesti jongkok. Dan untuk jalan ke tempat duduk saja juga enggak bisa,” kata dia menceritakan.

“Akhirnya pesawat tergelincir keluar landasan, rodanya terbenam ke lumpur. Saat itu kita langsung evakuasi penumpang. Rok sudah robek tinggi sekali saya enggak peduli, saya terus bantu penumpang,” kata Laura.

Baca Juga: Mengurai Misteri Kematian Pramugari Christine Dacera, Ini Kronologisnya

“Semalaman kita meringkuk nangis di hotel, kita nangis, ternyata profesi kita sangat riskan untuk cepat meninggal,” katanya lagi.

Ia lantas bercerita tentang kecelakaan kedua yang ia alami saat mengikuti penerbangan ke Solo. Dalam peristiwa itu ia harus kehilangan sahabatnya yang juga bertugas sebagai pramugari.

“Teman pramugari di sebelah saya meninggal. Lalu kapten pilot meninggal. Engineering meninggal. Co pilot meninggal. Serta semua penumpang dari depan sampai baris ke 10 semua meninggal. Ya, orang-orang yang duduk di sekeliling aku meninggal,” katanya dengan mata berpendar.

“Saat itu kami sedang ngobrol, tiba-tiba brak. Hanya hitungan detik, begitu cepat dia tidak ada,” katanya.

Laura mengaku sempat berdoa meminta diberi kesempatan sekali lagi. Ia memanjatkan doa itu dalam keadaan tertimbun di bawah sayap pesawat.

“Saya berdoa, tuhan tolong izinkan saya diberikan kesempatan untuk hidup satu kali lagi. Saya ingin orangtua saya tak khawatir, saya akan berbuat baik di kehidupan saya. Tolong satu kehidupan lagi,” katanya.

Video selengkapnya dapat dilihat di sini.

Load More