Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 31 Januari 2021 | 22:45 WIB
Warga mencoba membawa kendaraannya melewati Flyover Lenteng Agung di Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) tak bisa merasakan keuntungan dari proyek jalan layang atau flyover tapal kuda Lenteng Agung.

Padahal, fasilitas jalur putar balik tanpa melintasi rel kereta api ini dibangun tepat di depan kampus tersebut.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, mahasiswa IISIP yang berkendara dari arah Pasar Minggu harus putar balik dekat stasiun Universitas Pancasila jika ingin ke kampusnya.

Sebab jika menaiki flyover, maka mereka akan keluar sekitar 100 meter setelah pintu masuk kampus.

Baca Juga: Akses ke Jalan Joe Tertutup Flyover Tapal Kuda, Ini Kata Pemprov DKI

"Ya enggak bisa. Masa lawan arah kan gak bisa. Putarnya ya di itu Universitas Pancasila," ujar Hari di flyover Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2021).

Menurut Hari, lokasi flyover memang tak didesain Pemprov DKI agar bisa langsung menuju ke kampus IISIP karena masalah ketersediaan lahan.

Sebab jika ingin dibuat lebih mundur ke arah Depok, maka akan terlalu dekat stasiun dan jalur putar balik di Universitas Pancasila.

"Makanya kan harus ada jarak-jaraknya. Enggak bisa dekat begitu," tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya berencana membuat flyover tapal kuda di dekat Universitas Pancasila.

Baca Juga: Ketagihan, Pemprov DKI Niat Bikin Lagi Flyover Tapal Kuda Dekat Kampus UP

Mahasiswa maupun warga dekat kampus IISIP nantinya bisa menggunakan fasilitas ini ke depannya.

Namun, sejauh ini belum diketahui kapan pengerjaannya karena perencanaan belum rampung.

Jika memang tahun ini selesai, maka perkirakaannya akan dikerjakan tahun 2022.

"Yang satunya lagi mau kita bangun, yang di Srengseng itu. Ya ini lah tunggu anggaran gitu loh," pungkasnya.

Diketahui, dua flyover tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia.

Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.

Flyover Tanjung Barat memiliki total seluas 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.

Lalu, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.

Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020.

Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp 163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp 143 miliar.

Load More