Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 09 Februari 2021 | 16:57 WIB
Tangkap layar Gubernur DKI Jakarta Anies kembali berkantor di Balai Kota. (Instagram @fery.farhati)

SuaraJakarta.id - Ratusan RT di Jakarta terendam banjir pada Senin (8/2/2021). Masih ada sejumlah RT yang terendam banjir, padahal Gubernur Anies Baswedan sempat menjanjikan air surut dalam waktu enam jam.

Terkait itu, Anies mengatakan ada syarat tertentu untuk bisa menyurutkan banjir dalam waktu enam jam. Salah satunya adalah soal seberapa besar intensitas curah hujan yang turun di Jakarta.

"Bila curah hujan di bawah 100 mm, seharusnya bisa terkelola dengan baik. Bila di atas 100 mm, kita targetkan dalam waktu enam jam harus bisa menanggulangi genangan hingga surut," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (9/2/2021).

Anies juga mengakui, tidak semua wilayah yang kebanjiran bisa surut dalam waktu enam jam. Contohnya seperti kejadian di Bidara Cina.

Baca Juga: Beri Usulan, DPRD DKI ke Anies: Anggaran Besar Tak Cukup Hadapi Banjir

"Hampir semuanya dalam waktu kurang dari enam jam terkondisikan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan banjir sekarang ini bukan hanya karena curah hujan yang tinggi. Tapi ada air kiriman dari daerah hulu Bendung Katulampa, Bogor.

Karena faktor air kiriman, maka janji menyurutkan banjir dalam waktu enam jam tidak bisa terpenuhi.

"Jadi harus dibedakan banjir yang disebabkan karena genangan yang hanya sebagai genangan atau banjir yang disebabkan karena datang dari banjir bandang," tuturnya.

Politikus Gerindra ini mencontohkan banjir parah di kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Menurutnya penyebab utamanya adalah luapan kali Ciliwung karena air kiriman.

Baca Juga: Minta Hotel jadi Tempat Tidur Korban Banjir, DPRD DKI Tagih Janji Anies

"Di pejaten timur itu kan adanya banjir disebabkan karena aliran air yang datang dari katulampa, yang dari daerah lain, daerah tetangga yang masuk ke Jakarta ada peningkatan curah hujan disana masuk Jakarta," pungkasnya.

Load More