Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 12 Februari 2021 | 18:03 WIB
Kin Bun, salah satu umat Konghucu memperingati Tahun Baru Imlek 2572/2021 di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe, Pamulang, Kota Tangsel, Jumat (12/2/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang besar bagi warga yang merayakan Tahun Baru Imlek 2572/2021 Masehi. Tak ada lagi kemeriahan ataupun ingar-bingar.

Semua dijalani dengan penuh kesederhanaan mengingat wabah Covid-19 masih mengancam warga yang berkerumun, apalagi yang tak mematuhi protokol kesehatan.

Namun di balik itu, umat Konghuchu tetap bersyukur karena tetap diperbolehkan sembahyang secara langsung di vihara atau klenteng, walau dengan protokol kesehatan yang ketat.

Rasa syukur itu salah satunya terlontar dari mulut Kin Bun. Pria berusia 60 tahun ini tetap bersyukur bisa sembahyang langsung di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Baca Juga: Tak Turun Hujan Saat Tahun Baru Imlek, Benarkah Jadi Pertanda Buruk?

Bersama keluarga dan teman-temannya, Kin Bun melakukan sembahyang di viraha terbesar di Kota Tangsel itu pada Jumat (12/2/2021) pagi.

"Kita sangat bersyukur, bisa tetap merayakan Tahun Baru Imlek di tengah pandemi Covid-19 ini dengan protokol kesehatan yang ketat. Walaupun perayaan tak meriah seperti tahun lalu," kata dia kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Jumat (12/2/2021).

"Kita juga sangat bersyukur bisa merayakan Imlek dengan bagus, dengan khidmat," sambung Kin Bun.

Lebih jauh, Kin Bun menilai, Imlek di tengah pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi dan kasih sayang sesama umat.

"Makna Imlek pada masa pandemi ini saling kasih dan saling memberi. Semoga pandemi ini segera selesai dan hilang," ungkapnya.

Baca Juga: Sio Kerbau Logam: Tahun Kerja Keras Bangkit Melawan Covid-19

Sedangkan terkait makna Shio Kerbau Logam, menurutnya sebagai simbol untuk lebih bekerja keras.

"Kita semua anak bangsa mesti bekerja keras. Untuk membangun bangsa dan negara kita dan saling menjaga," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Tanto Tjhai Kim Kiun, yang melakukan sembahyang di Vihara Kwan In Thang Tangsel, bersama istri dan anaknya.

Menurutnya, meski terpaksa merayakan Tahun Baru Imlek dengan alakadarnya, namun ia tetap mengambil sisi positifnya.

Menurutnya, Imlek di tengah pandemi Covid-19 ini bisa menjadi ajang untuk mempererat persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

"Makna Imlek tahun ini kita bisa saling mempererat kebersamaan, persatuan, kerukunan dan silaturahmi sesama umat di lingkungan kita," tutupnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More