Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Minggu, 21 Februari 2021 | 21:54 WIB
Warga RW 04 Cipinang Melayu, Jakarta Timur sudah tiga hari terendam banjir, Minggu (21/2/2021). [ANTARA/Andi Firdaus]

Upaya menyurutkan banjir di lingkungan setempat telah dilakukan otoritas terkait. Salah satunya Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur yang terus menyedot genangan air menggunakan tujuh unit mesin pompa sejak Sabtu (20/2) sore.

Selang pompa diarahkan dari permukiman penduduk yang banjir untuk disedot dan dibuang ke aliran Kalimalang.

Namun hujan yang berulang kali mengguyur kawasan setempat membuat sungai kembali meluap.

Seorang warga menggendong anaknya berjalan menerjang banjir yang merendam Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta, Jumat (19/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Warga lainnya, Sugih (42) berharap upaya penanggulangan banjir Cipinang Melayu dilakukan dengan cara mengeruk sedimentasi dasar sungai. Serta membebaskan lahan bantaran untuk serapan air.

Baca Juga: 8 Kelurahan di Jakarta Barat Terdampak Banjir, Limpasan Air dari Depok

"Selain itu kalau bisa di setiap jembatan sungai ada petugasnya untuk evakuasi sampah. Kalau dibiarkan menumpuk di jembatan pasti meluap," katanya.

Pedagang warung kelontong itu mengaku rugi hingga Rp 10 juta akibat barang dagangannya erendam banjir.

"Sekarang kalau dihitung ada Rp 10 jutaan (rugi). Tiga karung beras aja sudah ketahuan Rp500 ribu. Belum rokok-rokok yang hanyut sama dus makanan ringan dan minuman," katanya.

Load More