Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 10 Maret 2021 | 19:04 WIB
Ilustrasi - Petugas melayani warga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST).

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bantuan sosial atau banso sembako memiliki banyak kekurangan. Sementara jika diberikan dalam bentuk uang tunai memiliki banyak kelebihan.

Sejak Januari 2021, pihaknya masih menyalurkan BST kepada 1.805.216 keluarga penerima manfaat (KPM) lewat kartu ATM Bank DKI.

Ia menyebut BST ini efektif untuk meningkatkan perekonomian warga ibu kota.

"BST merupakan salah satu upaya perlindungan sosial dari pemerintah, baik dari pusat maupun dari daerah, melalui bantuan sosial yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar selama masa pandemi," ujar Riza dalam diskusi virtual 'Balkoters Talks' yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/3/2021).

Baca Juga: Perhatian untuk Warga DKI! Jangan Lakukan Hal Ini Jika Tak Mau BST Dicabut

Menurutnya ada tiga kelebihan BST dalam peningkatan perekonomian warga. Pertama, BST bisa menggerakkan ekonomi secara lebih masif.

Jika dalam bentu sembako seperti tahun lalu, pengadaan barang dilakukan dengan cara menunjuk perusahaan tertentu.

Dengan begitu, pihak yang diuntungkan dalam penyediaan bansos terbatas pada perusahaan, produsen sembako, dan distributor.

Ketua DPD Gerindra DKI ini menilai dengan BST keuntungan bisa diterima bukan hanya pada penerima manfaat, namun juga tempat usaha di sekitarnya.

"Kalau sekarang dengan uang, maka yang pertama kita yang menerima, membeli sembako di sekitar rumah, warung-warung, pasar. Ini menggerakkan ekonomi. Peredaran uang merata di seluruh wilayah," jelasnya.

Baca Juga: Penyaluran BST DKI Tahap 2 Terlambat, Cair Minggu Kedua Maret

Keuntungan kedua adalah masyarakat memiliki keleluasaan untuk memilih jenis sembako mana yang akan mereka beli menggunakan dana BST.

Load More