Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 11 Maret 2021 | 19:03 WIB
Polisi melakukan olah TKP kecelakaan bus di Sumedang yang masuk jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). [Dok. Polres Sumedang]

SuaraJakarta.id - Kecelakaan bus di Sumedang diduga karena kelebihan muatan penumpang. Jumlah penumpang tak sebanding dengan tempat duduk yang tersedia.

Hal itu disampaikan Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Kushariyanto di lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021).

Kushariyanto menduga salah satu faktor bus pariwisata Sri Padma Kencana itu hilang kendali dan terperosok ke jurang lantaran kelebihan muatan penumpang.

Dari data yang ada, jumlah penumpang bus yang mengangkut rombongan SMP IT Al-Muaawanah Cisalak itu memang tidak sebanding dengan jumlah tempat duduk.

Baca Juga: Data Korban Tewas dan Kronologi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang

"Karena kondisi penumpang itu 66 orang yang notabene di situ harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk," kata dia dilansir dari Antara.

Meski begitu, Kushariyanto mengatakan hal itu masih dugaan sementara. Sebab, polisi masih terus melakukan penyelidikan di lokasi dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Di samping itu, ia juga memastikan jalur yang dilewati bus nahas itu memang tidak seharusnya dilalui oleh kendaraan sejenis bus besar.

Kushariyanto menduga sopir bus tidak mengenali kontur jalan dan kesempitan jalur yang akan dilaluinya itu.

Sopir bus, lanjut dia, diduga menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang.

Baca Juga: Sebelum Masuk Jurang di Sumedang, Bus Pariwisata Padma Kencana Alami Ini

Polisi melakukan olah TKP kecelakaan bus di Sumedang yang masuk jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (11/3/2021). [Dok. Polres Sumedang]

Di lain pihak, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan, bus yang ditumpangi para pelajar dan orang tuanya itu hendak kembali menuju Kabupaten Subang.

Mereka berniat kembali ke rumah setelah melakukan ziarah ke kawasan Tasikmalaya dan berwisata ke Pangandaran.

Dari data yang diterima, penumpang bus itu terdiri dari 70 persen orang tua pelajar, dan 30 persen pelajar.

"Kalau kendaraan besar sesungguhnya tidak diperkenankan ke jalur ini," kata Hery.

Korban Kecelakaan

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus pariwisata terjadi di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.

Bus bernomor polisi T 7591 TB itu melaju dari arah Garut menuju Sumedang yang hilang kendali hingga terjadi kecelakaan tunggal dengan masuk jurang saat melewati Tanjakan Cae Wado, Sumedang.

Petugas mengevakuasi korban kecelakaan maut bus pariwisata Sri Padma Kencana yang terperosok ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam. [ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi]

Total 27 orang tewas dalam kecelakaan di Sumedang tersebut. Berikut data korban kecelakaan bus Sri Padma Kencana yang meninggal dunia:

  1. Jejen Juraejin (41) laki-laki, pekerjaan sebagai guru
  2. Syarif Munawar (40) laki-laki, pekerjaan guru.
  3. Arifha Qurotta Aini (7) perempuan, status pelajar
  4. Lidia (13) perempuan, status pelajar
  5. Gea (4), perempuan
  6. Aan Sukaesih (41) perempuan
  7. Dinda Hani (15) perempuan, status pelajar
  8. Gina Virginia (13) perempuan, status pelajar
  9. Dinda Khoirunisa (14) perempuan
  10. Windy Widya Ningsih (14) perempuan, status pelajar
  11. Resa Siti Khoerunisa (13) perempuan, status pelajar
  12. Tatang Hidayat (20) laki-laki, status guru
  13. Sari Nurmala (28) perempuan, status mahasiswa
  14. Dede Lili (46) laki-laki, kernet bus
  15. Ade Ipah (50) perempuan, status ibu rumah tangga
  16. Rukman (50) laki-laki, pekerjaan wiraswasta
  17. Cahyati (14) perempuan, status pelajar
  18. Entin Supriatin (49)
  19. Octaviani (14), perempuan status pelajar
  20. Yudi Awan (42) laki-laki, sopir bus
  21. Amot (60) ibu rumah tangga
  22. Wardi (51) laki-laki, pekerjaan PNS
  23. Ugi Zaenal (27) laki-laki
  24. Riki Faisal Mubarok (25) laki-laki
  25. Hana Nurazizah (26) pekerjaan guru
  26. Nenanh (38) perempuan
  27. Aan Anwar Sadad (38), laki-laki pekerjaan guru

"Hasil identifikasi korban kecelakaan meninggal dunia di instalasi jenazah RSUD Sumedang bersama Unit Siaga Laka Lantas, Unit Siaga Inafis, dan tenaga medis RSUD Sumedang dengan hasil sebagai berikut korban meninggal dunia sampai saat ini 27 orang," kata Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (11/3).

Load More