Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 15 Maret 2021 | 08:05 WIB
Awak media memanjat pagar beton usai mengunjungi kediaman keluarga almarhum Munir di Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (14/3/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

"Sekitar tanggal 24 Februari lalu dibangun (kembali) lah itu pagar beton dan ditutup total," ujar Asep saat ditemui awak media di kediaman keluarganya.

Penampakan pagar beton yang menutup akses rumah warga di Jalan Akasia Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Jumat (12/3/2021) malam. [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]

Asep mengatakan, sejak penutupan total dengan pagar beton itu, tak hanya dirinya yang kesulitan beraktivitas. Empat anak-anak yang masih keluarganya yang tinggal di rumah tersebut juga terhambat aktivitasnya.

"Jangankan tukang sayur, buang sampah aja susah. Ini sudah numpuk. Tukang sampah juga jalan aja, soalnya nggak ada akses masuk ke dalam sini," ujarnya.

Sebelum ditutup total pagar beton, keempat anak tersebut disebut Asep masih bisa beraktivitas normal dengan anak-anak tetangga lainnya.

Baca Juga: Kronologi Akses Rumah Warga di Ciledug Dipagar Beton

Kini, keempat anak itu hanya bisa bermain di sekitaran rumah saja.

"Anak-anak kecil ya kayak dipenjara aja. Harus manjat, susah (manjatnya)," ucapnya.

Asep menambahkan, untuk kendaraan pribadi, ia terpaksa harus menitipkan di tanah tetangganya.

"Kendaraan titip di tetangga. Alhamdulillah punya tetangga baik," ucapnya.

Baca Juga: Viral Akses Rumah Warga Ciledug Ditutup Pagar Beton, Begini Kronologinya

Asep berharap masalah ini cepat selesai dan pihak keluarga yang membangun pagar beton tersebut mau membuka akses menuju rumah milik keluarganya lagi.

Load More