Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 06 April 2021 | 19:04 WIB
Masjid Agung Al Mujahidin, Pamulang, Tangsel, siap menggelar salat Tarawih dengan prokes yang ketat pada Ramadhan 2021, Selasa (6/4/2021). [Suara.com/Wivy]

SuaraJakarta.id - Menjelang pelaksanaan salat Tarawih di bulan Ramadhan 2021, pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Agung Al-Mujahidin Pamulang, Tangerang Selatan, tengah berbenah menyiapkan tata cara pelaksanaan tarawih di tengah pandemi Covid-19.

Ketua DKM Masjid Agung Al-Mujahidin Pamulang, Azhar Saleh mengatakan, pihaknya bakal menggelar salat tarawih Ramadhan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat.

"Kita berlakukan protokol kesehatan secara ketat. Menjaga jarak satu meter, cuci tangan, cek suhu badan, dan wajib memakai masker," katanya ditemui SuaraJakarta.id, Selasa (6/4/2021).

Azhar menegaskan, jika ada jamaah Masjid Agung Al Mujahidin Tangsel yang datang tidak memakai masker, akan dipulangkan.

Baca Juga: Aturan Salat Tarawih dan Ied di Jakarta, Kapasitas 50 persen

"Sebelum masuk masjid, cek suhu dulu. Kalau ada yang suhunya di atas 37 derajat Celcius akan dipulangkan. Begitu juga kalau ada yang tak memakai masker, dipulangkan. Jangan sampai menularkan virus di masjid," tegasnya.

Masjid Agung Al Mujahidin, Pamulang, Tangsel, siap menggelar salat Tarawih dengan prokes yang ketat pada Ramadhan 2021, Selasa (6/4/2021). [Suara.com/Wivy]

Selain memperketat prokes, pihaknya bakal mengurangi bacaan ayat Quran dalam salat Tarawih.

Jika biasanya, dalam 11 rakaat salat Tarawih yang dilaksanakan, imam salat akan membaca 1 juz. Namun di tengah pandemi Covid-19 dikurangi hanya 1 halaman dalam setiap rakaatnya.

"Biasanya satu malam satu juz, sekarang dikurangi. 11 rakaat (Tarawih) biasanya 1 juz, sekarang satu rakaat satu lembar," ungkapnya.

Diketahui, Masjid Agung Al Mujahidin Tangsel merupakan warisan era zaman Soeharto. Saat itu masih dinaungi Yayasan Amal Bakti Pancasila.

Baca Juga: 675 Masjid di Tangsel Gelar Salat Tarawih, Terapkan Prokes, Kultum 15 Menit

Azhar menyebut, masjid terbesar di Pamulang itu dapat menampung jamaah dalam situasi normal 2.200 orang. Sedangkan saat Covid-19 ini akan dibatasi 50 persen atau sekira 1.100 orang.

Meski Kementerian Agama melarang lansia untuk mengikuti salat Tarawih di masjid, tetapi pihaknya pun tak bakal melarang.

"Lansia tetap diperbolehkan. Kita sudah siapkan bangku untuk duduknya. Memang ada problem lansia yang tua. Susah naik ke atasnya, teknisnya gimana. Pada umumnya mereka datang mau ibadah, mau dilarang juga nggak bisa. Jangan sampai nanti kalau kita larang ada media yang liput ramai lagi. Karena Kemenag sifatnya anjuran tidak ada kewajiban. Kita imbau kalau yang sakit lebih baik di rumah," papar Azhar.

Umat Islam melaksanakan ibadah salat Tarawih malam pertama tanpa pembatasan jarak di Masjid Islamic, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/4) malam. [ANTARA FOTO/Rahmad]

Dia pun mengimbau, agar jamaah melakukan dua hal secara lahiriah dan batiniah. Secara lahiriah, menerapkan prokes, sedangkan batiniah mendekatkan diri kepada Allah SWT agar Covid-19 segera berakhir.

"Kita imbau supaya jamaah yang mau hadir di masjid agar ada dua hal yang bisa dilakukan. Secara lahiriah, kita memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Secara spiritual atau batiniah kita memohon kepada Allah SWT agar bisa terhindar dari penyakit yang menyebabkan kematian ini. Agar Covid-19 ini segera hilang dan kehidupan kembali normal," tutupnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More