Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Yosea Arga Pramudita
Rabu, 07 April 2021 | 12:57 WIB
Hari pertama masuk sekolah di SDN Cipete Utara 15, Rabu (7/4/2021). (Suara.com/Arga)

Tak hanya itu, Ika mengungkapkan jika dia juga mempunyai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Dia menyebut, sang anak sampai lupa dengan teman-temannya lantaran jarang bertemu.

"Jangankan adik saya, anak saya saja kangen sekolah. Kangen ketemu sama teman-temannya. Sampai-sampai dia lupa sama temannya siapa saja, namanya siapa saja. Anak saya kelas tiga, adik saya kelas lima," beber Ika.

Untuk itu, Ika berharap agar kegiatan belajar mengajar tatap muka dapat berjalan secara berkelanjutan. Pasalnya, dia tidak tega melihat anak-anak harus belajar secara daring dari rumah.

"Kalau bisa sih sekolah masuk ya, karena sudah lama anak-anak di rumah," pungkas dia.

Baca Juga: Kocak! Lupa Jalan ke Sekolah, Dua Siswa SMKN 2 DKI Nyasar di Hari Pertama

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana mengatakan durasi pembelajaran tatap muka bakal dibatasi. Lalu hanya materi-materi esensial yang bakal disampaikan.

"Durasi belajar terbatas antara 3 sampai 4 jam," kata Nahdiana dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

Tak hanya itu, kelas di setiap jenjang hanya masuk sekolah satu kali dalam sepekan. Jumlah siswa yang hadir juga dibatasi dan sebagiannya akan melakukan pembelajaran daring atau online.

"Jumlah peserta didik terbatas dengan maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dan pengaturan jarak 1,5 meter antarsiswa," ujarnya.

Karena mekanisme yang digunakan adalah pembelajaran campuran daring-tatap muka, maka tak semua siswa bisa datang ke sekolah. Orang tua tetap memiliki peran untuk mempertimbangkan boleh atau tidaknya anak datang ke sekolah.

Baca Juga: Suasana Uji Coba Sekolah Tatap Muka di SDN Kenari 08

"Para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah," tuturnya.

Load More