SuaraJakarta.id - Pemerintah, melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), resmi mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita.
Yayasan Harapan Kita merupakan yayasan yang dikelola anak-anak Presiden ke-2 RI Soeharto alias Keluarga Cendana.
Pengambilalihan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang TMII.
Terkait ini, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyambut baik dan mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Resmi Diambil Negara, Ini Enam Fakta Taman Mini Indonesia Indah
"Akhirnya kembali ke pangkuan Pemerintah Indonesia," ujar Sekjen PDIP dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com—Kamis (8/4/2021).
Hasto menilai, langkah yang diambil Jokowi membuktikan bahwa Jokowi merupakan sosok yang konsisten serta menjalankan amanat dengan baik.
Jokowi, lanjut Hasto, berhasil menyelamatkan aset negara sebelum dikuasai anak-anak dari mendiang Presiden Soeharto menguasainya.
“Beliau konsisten dalam menjalankan amanat reformasi, antara lain menyelamatkan aset-aset negara yang sebelumnya dikuasai oleh keluarga mantan Presiden Soeharto,” ujarnya.
Tak hanya itu, beralihnya lagi TMII ke tangan pemerintah menunjukkan bahwa pemerintahan di bawah pimpinan Jokowi berhasil menyelamatkan aset strategis negara meski melalui perjuangan yang panjang.
Baca Juga: Perusahaan Singapura Gugat Keluarga Presiden RI Kedua Rp 584 Miliar
Hal ini juga menambah daftar keberhasilan divestasi Freeport, blok minyak Rokan yang juga berhasil diakuisisi di era Presiden Jokowi.
"Tak hanya itu, juga berbagai upaya menyelamatkan harta negara yang sebelumnya dilarikan," pungkas Hasto.
Sebagai informasi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengumumkan bahwa pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) resmi berpindah ke tangan pemerintah.
“Presiden telah menerbitkan Perpres Nomor 19 Tahun 2021 tentang TMII. Yang di dalamnya mengatur penguasaan dan pengelolaan TMII dilakukan oleh Kemensetneg,” ujar Pratikno.
“Dan berarti berhenti pula pengelolaan yang selama ini dilakukan Yayasan Harapan Kita (terhadap TMII). Kami akan melakukan penataan sebagaimana yang kami lakukan di GBK dan Kemayoran,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Hasto Ungkit Cawe-cawe Jokowi Buat RK-Suswono: Suaranya Sama dengan Satu Pedagang Kaki Lima
-
Pramono Anung Minta Aparat Netral, Hasto: Pemimpin Jakarta Bukan Perwakilan Raja
-
Ada Intimidasi Masif dan Terstruktur Bikin Megawati Ogah Datang ke Kampanye Pramono-Rano
-
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
-
Sekjen PDIP Sebut Kasus Formula E Anies Baswedan Ulah Jokowi, Netizen: Mulyono Jahat
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Samsung S23 FE Memiliki Zoom 100x? Ini Dia Penjelasan Lengkap dengan Keunggulan Kamera yang Dimilikinya
-
HUT KORPRI, ASN Diharapkan Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
-
Mas Dhito Dukung Penyandang Tuna Netra Wujudkan Mimpi ke Perguruan Tinggi
-
Eks Pendukung Deny-Mudawamah Putar Haluan ke Dhito-Dewi
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN lewat Diklat Legal Drafting