SuaraJakarta.id - Hampir sebagian orang menganggap anak jalanan dan preman sebagai sampah masyarakat. Lantaran kehidupannya yang dinilai tidak jelas. Dalam urusan pekerjaan pun para anak jalanan ini tak pernah persoalkan. Asalkan bisa hasilkan uang, mereka akan kerjakan.
Terpenting, perut kenyang dan hati senang, urusan halal atau haram belakangan. Mulai dari mengamen hingga aksi kriminalitas mereka siap lakukan.
Kendati demikian, bukan berarti mereka tak ingin berubah. Hasrat untuk menjadi insan yang lebih baik selalu muncul.
Kondisi itu pulalah yang dilihat Hidayat Shaleh, pendiri Majelis Preman. Menurutnya anak jalanan itu adalah saudara yang harus ditolong.
SuaraJakarta.id berkesempatan untuk melihat aktivitas langsung dari majelis yang berlokasi di Jalan Perdata 1 Nomor 12 B, Pengayoman, Kota Tangerang ini.
Saat disambangi, terlihat ada sekitar 22 orang yang terdiri dari 18 laki-laki dan 4 perempuan tengah duduk saling berhadapan dan mendengarkan ceramah dari Hidayat.
Mereka ada yang berpakaian ala punk, lalu tato hampir di seluruh tubuh, dan berwajah garang. Satu per satu ditanyakan keluhannya terkait kehidupan yang kelam saat menjadi anak jalanan.
Mereka juga sangat menjaga sopan santun. Tak sungkan para mantan anak jalanan itu mencium tangan orang yang lebih tua.
Baca Juga: Kemendikbud Akui Salah Soal Hilangnya Nama Pendiri NU dalam Kamus Sejarah
Hidayat menceritakan kenapa dirinya ingin membimbing anak jalanan hijrah ke jalan yang lurus. Hal itu berawal dari keinginannya yang ingin memiliki anak yang banyak.
"Awalnya keinginan punya anak banyak. Terus lihat anak jalanan, timbul lah keperihatinan kepada anak jalanan tersebut," ujar Hidayat ditemui SuaraJakarta.id, beberapa waktu lalu.
"Karena yang saya pikir, Indonesia kan kaya, tapi kenapa banyak yang terlantar?. Di situ peran sosial saya. Karena saya lihat dia saudara, jadi apa yang bisa saya lakukan buat mereka," imbuhnya.
Tak seperti kebanyakan orang yang memandang rendah anak jalanan, Hidayat berpikir jika para anak jalanan memiliki potensi dan kelebihan masing-masing.
"Padahal mereka punya potensi, keberanian, banyak hal yang mereka punya. Tapi minim kepercayaan dan keterbasan. Jadi di sini saya cuma kasih support, saya jadi bapaknya juga bisa, ngasih kepercayaan diri," jelasnya.
Pria kelahiran Surabaya 39 tahun silam ini menceritaakan masa lalunya yang juga pernah menjadi preman. Hidayah pada 2004 silam membuatnya taubat dan kembali ke jalan yang lurus.
Tag
Berita Terkait
-
Tragis! Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung, Sempat Terserempet Motor
-
Niat Mulia Ammar Zoni sebelum Terjerat Narkoba Lagi: Ingin Tinggalkan Dunia Hiburan dan Hijrah
-
Epy Kusnandar dan Karina Ranau Ungkap Kronologi Saat Warungnya Didatangi Oknum
-
Preman di Terminal Kp Rambutan Jaktim Ditangkap Polisi, Diduga Bunuh Pria saat Nyapu Jalanan
-
Celine Evangelista Tanpa Hijab di Film Danyang Wingit, Begini Penjelasannya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Rekomendasi 5 Sunscreen dengan Niacinamide Untuk Menyamarkan Noda Hitam
-
Wanita Ini Ngamuk ke Polisi Saat 'Catcalling', Apa yang Terjadi?
-
Kenapa Kasus Tom Lembong Dihentikan Tapi Terdakwa Lain Tetap Lanjut? Ini Penjelasan Hakim
-
Satu Unit Mobil Disita KPK Dari Rumah Mantan Sekjen Kemenaker
-
Waspada! Hujan Mikroplastik Mengintai, Ini Bahaya dan Cara Melindungi Kulit Kamu