Awalnya, Hidayat melakukan pendekatan dengan berdandan ala anak jalanan. Bertahun-tahun ia melakukan pendekatan kepada para anak jalanan itu.
Bahkan tak jarang dirinya mendapatkan tantangan saat mencoba melakukan pendekatan tersebut.
Meski begitu, ia tak menyerah dan terus melakukan pendekatan hingga mereka merasakan titik jenuh dalam kehidupannya hingga akhirnya ingin bergabung ke Majelis Preman ini.
"Bertahun-tahun kita tunggu titik jenuh, sampai akhirnnya mereka ingin berubah. Kalau mereka belum punya keinginan berubah kita tidak paksa, karena percuma. (Jadi) Ada yang gampang banget, ada yang datang sendiri, ada yang justru agak susah, ada (pula) yang nantang," kata Hidayat.
Baca Juga: Kemendikbud Akui Salah Soal Hilangnya Nama Pendiri NU dalam Kamus Sejarah
"Jadi pendekatan kayak ayah dan anak, belajar mendengar keluhan-keluhan itu dan menggali potensi mereka," imbuhnya.
Dalam proses pengajarannya, anak-anak jalanan ini diajarkan beretika terhadap orang lain. Hidyat mengakui bahwa ia tidak banyak memberikan ilmu-ilmu syariat agama.
Karena menurutnya, hal yang penting saat ini membangunkan pola berpikir anak jalanan tersebut. Agar mampu memahami adab dan etika terhadap orang lain.
"Saya hanya ajarkan adab sih, enggak lebih. Rata-rata mereka dianggap kriminal, makanya saya tekankan adab," ucap Hidayat sambil tersenyum.
Pelajaran mengenai adab ini seperti yang telah dilakukan para ulama terdahulu. Contohnya Imam Malik RA yang menekankan pentingnya mendahulukan adab daripada ilmu.
Baca Juga: Profil KH Hasyim Asyari, Pendiri NU yang Namanya Hilang di Buku Sejarah
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu," demikian perkataan Imam Malik yang pernah disampaikan kepada seorang pemuda Quraisy.
Berita Terkait
-
Viral Velocity di Makam, Begini Adab Ziarah Menurut UAS
-
Gawat! Preman Pasar Merajalela, DPR Desak Kapolri Bertindak!
-
Kumpulan Aksi Kriminalitas Selama Lebaran di Jakarta, Maling Emas hingga Preman Minta Jatah
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
-
Marak Aksi Premanisme, Sahroni Minta Kapolri 'Sapu Bersih' Preman-preman Pasar
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota