SuaraJakarta.id - Sebagai kaum marginal, anak punk jalanan lengket dengan stigma negatif di sendi kehidupan sosial. Tak jarang, keberadaan mereka malah dianggap meresahkan.
Di Kota Tangerang Selatan, citra mereka sedang berusaha diperbaiki. Lewat Pesantren Tasawuf Underground, para kaum marginal itu dibimbing kembali pada 'peta jalan pulang'.
Tak hanya agar diterima di lingkungan keluarga dan sosial, tapi juga bertakwa.
Pesantren Tasawuf Undeground dibentuk Ustaz Halim Ambiya, mantan editor di salah satu penerbit nasional.
Ustaz Halim bercerita, dibentuknya pesantren untuk anak punk jalanan itu berawal dari program kajian di media sosial 9 tahun lalu atau tahun 2012.
Saat itu yang mengikuti kajiannya adalah profesional muda dan pegawai kantoran.
Hal itu ternyata membuatnya jenuh karena tidak menantang. Alhasil, ustaz berusia 46 tahun itu memutuskan untuk merangkul anak jalanan.
"Awalnya saya pikir, karena dakwah kita di medsos, lalu ada kegiatan off air-nya. Tapi jamaah seperti halnya orang kantoran, bagi saya tidak menantang. Akhirnya 5 tahun lalu, merambah merangkul anak punk sebagai sahabat, ternyata mudah," kata Halim saat ditemui SuaraJakarta.id di pesantrennya.
Pesantren Tasawuf Underground berada di sebuah ruko berwarana oranye di Kompleks Ruko Pasar Cimanggis, Ciputat, Kota Tangsel.
Baca Juga: Kisah Majelis Preman Tangerang, Bantu Anak Jalanan Hijrah dan Mengenal Adab
Di ruko tiga lantai itu, ada puluhan anak punk jalanan yang 'mondok'. Mereka, tinggal sekaligus ngaji di sana seolah berada di pondok pesantren.
"Kedatangan kita sebagai sahabat memudahkan mereka. Ide awal pengen ngaji, itu keluar dari mulut mereka. Bukan dari mulut saya. Mereka datang, pengen ngaji, itu kesungguhan luar biasa," ungkapnya.
Saat membimbing anak punk jalanan mengaji, Ustaz Halim mengaku tak menemukan kesulitan. Justru dalam mengaji, mereka cukup tanggap belajar membaca Al-Quran.
"Saya tidak melihat kesusahan untuk mengajar mereka, dua minggu bisa baca Al-Quran. Mereka kan musisi jalanan, jadi ketika diajarkan iqro skripnya seperti apa, hurufnya seperti apa, mudah. Lebih rumit not balok menurut mereka. Paling susah itu rata-rata sampai 6 bulan. Faktanya yang baru 2 bulan bisa baca Quran, banyaak," papar Halim.
Imam Tarawih
Halim menuturkan, ada 26 anak punk jalanan yang 'mondok' di Pesantren Tasawuf Underground-nya itu.
Tag
Berita Terkait
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?