SuaraJakarta.id - Tanah Abang membludak jelang akhir Ramadhan, Minggu (3/5/2021) kemarin. Hal itu menyebabkan netizen berspekulasi alasan warga berkerumun di Tanah Abang seolah pandemi COVID-19. Ada yang menyindir tentang babi ngepet dipercaya daripada COVID-19.
Sebelumnya, video Tanah Abang penuh dengan warga berbelanja di tengah COVID019 beredar di media sosial, yang diunggah oleh akun @mpi_melatiputihindonesia.
Dalam video itu, terlihat pengunjung sedang berjalan berdesakan melalui koridor pasar.
Tak terlihat ada jaga jarak yang dilakukan oleh para pengunjung itu. Meski begitu, banyak juga pengunjung yang masih berupaya menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker.
Baca Juga: Ditemani Anies, Jokowi Tinjau Vaksinasi Pelaku Usaha di Thamrin City
“Waaadooow biar panas plus badai Corona,, tapi jelas nyata penampakan manusia belanja di pasar Tanah Abang – Jakarta,” tulis akun tersebut di caption unggahan, dikutip Hops.ID.
Akun tersebut lantas membandingkan dengan berita babi ngepet yang belakangan bikin geger.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan berita corona, tapi malah percaya dengan babi ngepet.
Kemudian, akun itu juga mempertanyakan, mengapa Indonesia tak belajar dari India, yang beberapa waktu belakangan mengalami ‘tsunami’ lonjakan kasus Covid-19, usai warganya berkumpul memperingati suatu acara.
“Giliran berita babi ngepet pada percaya. Sama Corona malah tdk percaya. Kenapa tdk belajar dari India,” tulis akun itu.
Baca Juga: Tanah Abang Membludak, Dokter Tirta: Warga Sudah Lelah dengan COVID-19
Unggahan itu sontak mendapat beragam komentar dari warganet. Banyak dari warganet yang setelah melihat video tersebut, kemudian membandingkannya dengan kebijakan pelarangan mudik oleh pemerintah.
“Kalau pasar boleh berkerumun tp kalau sekolah gak boleh. Apa bedanya,” kata salah satu warganet.
“Hadew…. gimana gak tambah banyak kasusnya kalo tempat belanja di bebasin begini,giliran mudik di larang,” komentar warganet yang lainnya.
“Ya giliran mudik di larang-larang padahal setahun sekali ketemu ibu/ kerabat di kampung.. aneh,” tulis yang lain.
“Yang penting gak mudik,” celetuk seorang warganet lain.
“Wis jenuh rakyat, kebijakan selalu paradoks, hasilnya rakyat jadi cuek dan abai,” kata seorang warganet.
“makanya adil dalam bertindak… kok mudik dilarang.. mall buka kagak dilarang,” komentar warganet yang lain.
“Yang penting gak mudik, dalam kota aman,” tulis seorang warganet lain.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Pabrik Uang Palsu di Bogor, Kasus Terungkap dari Tas Mencurigakan di Gerbong KRL
-
KAI Commuter Cari Pelaku Pelecehan di Stasiun Tanah Abang, Terdeteksi Lewat CCTV
-
Berburu Pakaian untuk Lebaran di Pasar Tanah Abang
-
Ortunya Tega Banget, Bayi Ditemukan jadi Mayat di Tumpukan Sampah Kawasan Tanah Abang
-
Geger! Jasad Bayi Ditemukan di Tumpukan Sampah Tanah Abang, Terbungkus Handuk Pink!
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota