Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Minggu, 23 Mei 2021 | 17:25 WIB
Seorang warga sedang dilayani di minimarket franchise yang ada di Kecamatan Cipayung pada Minggu (23/5/2021). Minimarket tersebut mengantisipasi penularan Covid-19 di zona merah tersebut. [Suara.com/Fakhri Fuadi]

SuaraJakarta.id - Salah satu gerai mini market Indomaret di RT 3 RW 3 Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur melarang pelanggannya untuk masuk ke dalam toko. Pasalnya, lockdown skala mikro telah diterapkan di wilayah itu.

Diketahui saat ini RT 3 sedang masuk ke dalam zona merah karena ada 104 warga yang positif Covid-19. Sejak 18 Maret lalu, ditemukan adanya klaster corona yang diduga penyebabnya karena interaksi saat lebaran.

Pantauan Suara.com, pelanggan hanya boleh datang sampai ke depan pintu masuk gerai. Selanjutnya mereka akan dilayani oleh karyawan toko.

Di depan pintu disediakan alat pembayaran nontunai. Namun jika ingin melakukan pembayaran tunai, masih diperbolehkan.

Baca Juga: 104 Warga Positif Covid, Melihat dari Dekat Lockdown Mikro di RT 3 Cipayung

Pelanggan hanya perlu menyebutkan apa saja barang yang ingin dibeli. Nantinya karyawan akan mengambilkannya.

Seorang karyawan Indomaret bernama Rian mengatakan kebijakan ini dilakukan karena ada instruksi dari Kelurahan setempat.

"Iya ini karena zona merah. Diminta sama orang kelurahan," ujar Rian saat ditemui di lokasi, Minggu (23/5/2021).

Rian menyebut cara ini demi mengurangi interaksi orang-orang sekitar yang berbelanja. Dengan demikian maka potensi penularan Covid-19 bisa ditekan.

"Sudah empat hari lalu begini. Dari pas zona merah ramai itu," pungkasnya.

Baca Juga: Positif Covid Massal, 51 Warga Cipayung Diangkut Bus Sekolah ke Wisma Atlet

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan, ada penambahan sebanyak 23 pasien dari sebelumnya pasien yang terdata adalah 81 orang.

Fajar mengatakan pihaknya mendapatkan jumlah pasien positif ini setelah melakukan swab test kepada 691 warga yang tinggal di wilayah yang sama.

"Per hari ini total yang positif Covid-19 di RT 3 RW 3 ada 104 pasien dari 691 warga. Dari sekitar 200-an KK (kepala keluarga)," ujar Fajar, Minggu (23/5/2021).

Setelah membludaknya kasus corona pada 18 Mei lalu, pihaknya bersama aparat setempat sudah melakukan mikro lockdown. Pergerakan masyarakat dibatasi dan pintu keluar-masuk warga ditutup.

"Lockdown 14 hari dari tanggal 18 Mei. Jadi sampai 2 Juni," tuturnya.

Menurutnya penyebab awal penularan Covid-19 terjadi karena interaksi saat lebaran. Salah satu keluarga berinteraksi dengan warga sekitar padahal salah seorang di antaranya tidak diketahui sedang terjangkit Covid-19.

"Satu keluarga besar, satu kampung pada saat hari raya mereka interaksi. Kebetulan tidak tahu ada yang sakit, sakit bawaan atau asma. Yang bersangkutan juga tidak tahu, sehingga masih berinteraksi dan penyebarannya cepat," pungkasnya.

Load More