SuaraJakarta.id - Pemprov DKI Jakarta telah memulai masa Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pelajaran 2021/2022. Namun di hari pertama pembukaan, situs PPDB DKI Jakarta sempat mengalami gangguan.
Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho juga mengaku memantau pelaksanaan PPDB ini. Ia mendapati situs milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta ppbd.jakarta.go.id beberapa kali mengalami gangguan.
Teguh menilai gangguan di server situs PPDB ini dipicu laju orang yang mengakses atau tratfic pendaftaran yang terlampau penuh. Ia pun menilai adanya ketidaksiapan Dinas Pendidikan menangani hal ini.
"Sistem enggak siap," ujar Teguh saat dikonfirmasi, Senin (7/6/2021).
Baca Juga: 10 SMA Terbaik di Jakarta Barat untuk PPDB DKI Jakarta 2021, Kebanyakan Sekolah Kristen
Tak hanya itu, selama proses pendaftaran PPDB DKI Jakarta hari ini, pihaknya telah menemukan sejumlah masalah selain urusan server. Salah satunya adalah sistem jaringan yang tidak mendukung.
Namun masalah ini disebutnya bukan hal baru sebab dalam dua tahun terakhir terjadi gangguan serupa.
"Sudah ada dua temuan yang paling menonjol, pertama kemampuan server dalam mengatasi tingginya traffic pendaftaran sehingga orang tua mengalami kesulitan untuk mengakses laman pendaftaran dan pastinya bukan karena leletnya internet dari pihak orang tua karena infrastruktur internet Jakarta sangat memadai," ucapnya.
Ia juga menyebut pihaknya sudah mulai menerima keluhan dari orang tua/wali murid. Kebanyakan dari mereka, disebut Teguh, mengadu soal kolom asal sekolah di laman ppdb.jakarta.go.id yang sulit dicari.
"Ada keluhan dari orang tua siswa terkait kolom asal sekolah yang tidak kunjung muncul," tuturnya.
Baca Juga: PPDB DKI Dimulai Hari Ini, Tak Sampai 50% Siswa Bisa Masuk Sekolah Negeri
Karena itu, ia meminta agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta segera menyiapkan jalan keluar untuk keluar dari masalah ini. Ia tak ingin jalannya PPDB jadi terganggu dan apalagi membebani orang tua.
"Disdik DKI harus segera menyiapkan mitigasi agar problem ini bisa segera diantisipasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Menanti Nasib Zonasi di Tangan Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Bertahan, Berubah, atau Dihapus?
-
Nasib PPDB Sistem Zonasi akan Diputuskan pada Februari 2025
-
Gibran Minta PPDB Online Zonasi Dihapus, Apa Gantinya?
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Wapres Gibran ke Mendikdasmen: Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan!
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Umroh Murah dengan Open Trip Wish Travelers
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
-
Polda Metro Jaya Bentuk 7 Satgas untuk Pastikan Pilkada 2024 Aman dan Damai
-
Di Periode Kedua, Mas Dhito Rencanakan Revitalisasi Pasar Pamenang Pare
-
Mas Dhito Minta Foto Pjs Bupati Heru Dipajang di Pendopo Panjalu Jayati