SuaraJakarta.id - Asal usul roti buaya jadi lambang kesetiaan pernikahan adat betawi. Bahkan dalam pernikahan adat Betawi, tak afdol rasanya dan wajib bagi seorang pria untuk membawa seserahan berupa roti buaya saat akad nikah.
Seserahan roti buaya ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda dan masih dilakukan hingga saat ini.
Menurut budayawan Betwai dikutip dari pariwisataindonesia.id wujud buaya dipilih berdasarkan geografis Jakarta masa itu yang banyak dikelilingi oleh sungai, yang membuat masyaakat kerap berjumpa dengan buaya, selain itu terdapat mitos tentang buaya putih yang menjadi penunggu entuk atau sumber mata air.
Buaya tersebut menjaga dengan penuh kesetiaan sumber mata air sekaligus sumber kehidupan masyarakat, sehingga buaya dijadikan sebagai simbol kehidupan.
Selain itu secara historis roti buaya merupakan kreasi makanan yang ditinggalkan oleh bangsa Belanda. Masyarakat Betawi zaman dahulu hanya menggunakan kayu, daun kelapa dan kemudian kue untuk dibentuk menyerupai buaya, yang kemudian diletakkan di depan rumah sebagai tanda perempuan tersebut sudah dipersunting.
Setelah masyarakat Belanda membawa alat pembuat roti, sejak masa itulah masyarakat Betawi memanfaatkan teknologi yang ada untuk membuat roti berbentuk buaya.
Meskipun Buaya kerap dikonotasikan buruk dan kerap disandingkan dengan sebutan "buaya darat" namun di habitat aslinya, Buaya merupakan hewan yang setia pada pasangannya.
Buaya jantan tidak akan akan mencari pasangan baru ketika sang betina mati alias hewan monogami.
Bahkan buaya jantan sangat protektif dalam menjaga betinanya yang sedang bertelur, saat musim kawin tiba buaya jantan juga akan kembali memilih pasangan yang telah dimiliki sebelumnya.
Baca Juga: Asal Usul Lenong Betawi, Daftar 5 Pelawak Legenda Lahir dari Lenong
Tak mengherankan mengapa karakter buaya dijadikan lambang dalam seserahan berbentuk roti.
Roti buaya yang digunakan untuk hantaran pengantin memiliki cita rasa tawar dan bertekstur keras serta padat dengan panjang 60-70 cm tergantung dari kemampuan ekonomi calon mempelai pria, biasanya juga roti ini dibawa sebanyak dua buah yaitu roti buaya jantan dan betina atau satu buaya besar dan diletakkan buaya kecil di atasnya sebagai lambang keturunan.
Roti buaya akan diletakkan di ruangan selama akad berlangsung, setelah itu roti buaya akan dibawa ke dalam ruang tidur pengantin untuk diletakkan di atas lemari hingga roti tersebut membusuk dan hancur dengan sendirinya.
Kemudian banyak anggapan bahwa hal tersebut menyia-nyiakan makanan maka pembuat roti buaya membuat adonannya lebih lembut lagi dan kemudian dipotong untuk dibagi-bagikan terutama pada gadis berusia 25 hingga 30 tahun, dengan harapan agar mereka segera dilamar oleh kekasihnya.
Kontributor : Kiki Oktaliani
Berita Terkait
-
Gak Mau Kalah Sama Swasta! Pramono Anung Siapkan Rumah Sakit Sultan Berkonsep Betawi di Cakung
-
DPRD DKI Jakarta Komitmen Percepat Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
-
DPRD DKI Jakarta Prioritaskan Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
-
Cerita Remaja dan Kuliner Khas Betawi Berpadu dalam Novel Delicious Lips
-
Pramono Wajibkan Hotel Bintang Empat dan Lima Tonjolkan Budaya Betawi, Minimal 2 Bulan dalam Setahun
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis
-
Pahlawan Skincare Sepanjang Tahun: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Kulit Kering