SuaraJakarta.id - Diperkirakan 3,5 juta warga Jakarta belum percaya vaksin COVID-19. Termasuk keampuhan dan kehalalan vaksin COVID-19 itu.
Jumlahnya sepertiga dari total penduduk Jakarta sebanyak 10,56 juta orang di tahun 2020. Mereka masih kawatir terhadap vaksin Covid-19. Kekawatiran tersebut meliputi status kehalalan, kemanjuran, hingga efek samping vaksin.
Demikian hasil survei yang dilakukan Lapor Covid-19 bersama Lab Intervensi Sosial, Krisis-Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), dan Social Resilience Lab, NTU.
Survei yang dilakukan selama dua pekan sejak 30 April sampai 15 Mei 2021 itu diikuti 57.231 responden yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Namun hanya 47.457 responden yang menyelesaikan survei dan tervalidasi. Sebagian besar responden adalah lulusan SMA (53,8 persen) dan sarjana (13,6 persen), ibu rumah tangga (42,8 persen), pekerja swasta ( 15,48 persen) dan pekerjaan lain sebesar 10,9 persen.
Kolaborator Ilmuwan Covid-19 pada LaporCovid-19, Dicky Pelupessy mengungkapkan bahwa temuan utama dari survei ini adalah kurang lebih sepertiga atau satu dari tiga warga DKI Jakarta takut pada vaksin Covid-19.
"Sepertiga responden atau 10.789 orang kawatir bahwa vaksin Covid-19 tidak halal," kata Dicky dalam konferensi pers virtual dalam channel YouTube Lapor Covid-19, Minggu kemarin.
Selanjutnya sebanyak 34 persen responden atau 16.102 orang yang kawatir terhadap kemanjuran vaksin Covid-19. Sementara, 32 persen responden atau 14.889 warga takut akan efek samping vaksin atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Menariknya, mereka yang berusia 50-60 tahun (pralansia), dengan pekerjaan TNI-Polri dan tenaga kesehatan merupakan kelompok yang tertinggi memiliki kekhawatiran terkena efek samping vaksin Covid-19," tutur Dicky.
Baca Juga: Eks Gubernur Aceh Zaini Abdullah Positif Covid-19, Dirawat di RSUDZA
Temuan lain, lanjut Dicky, survei ini menunjukkan bahwa mayoritas warga DKI (70 persen) relatif tidak memiliki hambatan yang berarti dalam mendapatkan informasi seputar pendaftaran dan lokasi vaksinasi serta transportasi.
Namun, sebagian kecil responden (13,4 persen atau 6.366 orang) mengaku masih memiliki kesulitan dalam mengakses informasi tentang vaksinasi.
"Meski jumlah responden lansia hanya 18,7 persen, tetapi sepertiganya atau 32,56 persen kelompok umur lansia menunjukkan ketergantungan pada orang lain untuk mendaftar dan berangkat ke tempat vaksinasi," pungkas dia.
Diketahui, survei Lapor Covid-19 ini dilakukan secara online dengan penarikan sampel menggunakan metode convenience sampling. Penyebaran survei dibantu oleh Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta dan jaringan komunitas warga. Untuk mempelajari hambatan dan faktor yang mendorong warga DKI untuk divaksinasi, Lapor Covid-19 menggunakan pendekatan health belief model yang mengukur kecenderungan umum kekhawatiran, kerentanan, hambatan, dan manfaat vaksinasi.
Berita Terkait
-
Tersangka Korupsi Masker Covid-19, Eks Wabup Sumbawa Bakal Ditahan Polisi Hari Ini?
-
Palu Banding Lebih Berat: Vonis Koruptor APD Kemenkes Budi Sylvana Naik Jadi 4 Tahun Penjara
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Profil PT Envio Global Persada yang Diperiksa KPK Terkait Korupsi Bansos COVID-19
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
Ditjen AHU Buka Layanan Hukum di MPP se-Jabodetabek, Cek Lokasinya di Mana Saja!
-
DKI Jakarta Krisis Anggaran, Pemerintah Ajak Warga Ikut Bangun Kota
-
Mas Dhito Tak Menduga, Bekal Ini Tetap Jadi Idola Jamaah Haji Kediri
-
Monitor 4K vs Full HD: Bongkar Tuntas Mana Lebih Worth It untuk Kerja dan Editing
-
Dana Segar BPJS Ketenagakerjaan Cair Tanpa Resign, Solusi DP Rumah dan Siapkan Pensiun Dini