SuaraJakarta.id - Banyak pekerja mengira dana Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan adalah tabungan beku yang baru bisa dinikmati saat pensiun, terkena PHK, atau mengundurkan diri.
Namun, sebuah fasilitas penting seringkali luput dari perhatian: dana JHT ternyata bisa dicairkan sebagian saat Anda masih aktif bekerja.
Kebijakan ini menjadi angin segar bagi para pekerja, terutama generasi muda yang memiliki berbagai rencana finansial, mulai dari membeli rumah hingga mempersiapkan dana darurat atau pensiun lebih awal.
Tanpa perlu berhenti kerja, Anda bisa memanfaatkan sebagian saldo JHT untuk kebutuhan mendesak atau investasi masa depan.
BPJS Ketenagakerjaan menyediakan dua opsi pencairan sebagian bagi peserta yang memenuhi syarat. Opsi pertama adalah pencairan 10% dari total saldo JHT untuk berbagai keperluan.
Sementara opsi kedua, yang lebih besar, adalah pencairan 30% yang dikhususkan untuk membantu pembiayaan perumahan, baik untuk uang muka (DP) KPR maupun pembelian tunai.
Tentu, ada syarat utama yang harus dipenuhi untuk bisa menikmati fasilitas ini. "Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang masih aktif bekerja bisa mencairkan sebagian saldo JHT sebesar 30 persen untuk kepemilikan rumah atau 10 persen untuk persiapan masa pensiun dengan ketentuan minimal kepesertaan 10 tahun," jelas Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun.
Artinya, kunci utama untuk membuka 'harta karun' ini adalah masa keanggotaan Anda di BPJS Ketenagakerjaan sudah mencapai satu dekade.
Syarat dan Dokumen yang Diperlukan
Proses klaim dirancang cukup mudah dan bisa dilakukan secara online. Namun, sebelum memulai, pastikan Anda menyiapkan dokumen-dokumen penting berikut.
Untuk Klaim Sebagian 10%:
- Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK)
- Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) atau bukti identitas lainnya
- Buku Tabungan atas nama Anda sendiri yang masih aktif
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), wajib dilampirkan jika total saldo JHT Anda di atas Rp50 juta atau jika pernah melakukan klaim sebagian sebelumnya.
Untuk Klaim Sebagian 30% (Pembelian Rumah):
- Semua dokumen untuk klaim 10% (Kartu Peserta, e-KTP, Buku Tabungan, NPWP jika berlaku).
- Dokumen terkait perumahan. Jika membeli rumah secara tunai, Anda memerlukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) atau Akta Jual Beli (AJB). Jika melalui KPR, siapkan dokumen perbankan seperti surat penawaran kredit atau perjanjian pinjaman.
Penting untuk dicatat, pengambilan JHT sebagian berpotensi menyebabkan terjadinya pajak progresif pada pengambilan JHT berikutnya apabila jarak pengambilan lebih dari 2 tahun.
Cara Klaim JHT Online Tanpa ke Kantor Cabang
BPJS Ketenagakerjaan telah menyediakan portal Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) untuk memfasilitasi klaim ini. Berikut langkah-langkahnya:
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
7 Merek Parfum Lokal Indie yang Belum Banyak Diketahui Orang, tapi Wanginya Bikin Jatuh Cinta
-
Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Meninggal di Penjara, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
8 Mobil Bekas Paling Irit yang Bisa Jalan Lebih dari 15 Km per Liter
-
Menyambut Hari Ibu, bTaskee Luncurkan Layanan Child Care untuk Mendukung Para Ibu di Indonesia