Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 Juni 2021 | 16:06 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie. (Suara.com/Peter Rotti)

SuaraJakarta.id - Enam warga Tangerang Selatan positif virus COVID-19 varian baru Delta dari India. Mereka berstatus kontak erat Covid-19 varian Delta.

Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Menurutnya, setiap hari kasus Covid-19 alami peningkatan.

"Kalau kemarin tercatat bertambah kasus Covid-19 baru sekira 79 orang. Mereka sudah menjalani perawatan," katanya usai menghadiri pemusnahan barang bukti kejahatan di Kejaksaan Negeri Tangsel, Kamis (17/6/2021).

Peningkatan kasus tersebut mengkhawatirkan. Terlebih, ada beberapa orang yang kini tercatat sebagai kontak erat Corona Varian Delta.

Baca Juga: Resmi! Warga Jakarta Diminta Sholat di Rumah, Masjid di Zona Merah Ditutup

Sedikitnya, ada enam orang yang tercatat kontak erat dengan orang yang berstatus OTG Virus Corona Varian Delta.

"Memang kita deteksi ada Virus Covid Delta tapi berupa kontak erat. Yang OTG ini kita duga Virus Delta, ada enam orang paling tidak. Tapi kita isolasi di rumahnya di salah satu kelurahan di Tangsel," paparnya.

Kondisi tersebut, dianggap mengkhawatirkan. Terlebih saat ini ketersedian ruang perawatan di rumah sakit semakin menipis.

Saat ini keterisian ruang perawatan sudah mencapai 74 persen di seluruh rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

"BOR (bed occupancy rate) saat ini sudah 74 persen baik ICU maupun tempat tidur isolasi, itu sudah red alarm, sudah darurat. Masih ada yang kosong, tapi diperlukan setiap hari," paparnya.

Baca Juga: 5 Potret Klinik Vaksin Agnez Mo, Gratis dan Sediakan Fasilitas Lengkap

Untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid-19, pihak Pemkot Tangsel bakal mengoperasikan Rumah Sakit Umum Serpong Utara yang sempat terkendala dana operasional.

"Kita masih menyiapkan RSU Serpong Utara, mudah-mudahan hari ini atau besok udah mulai dipakai, ada 70 tempat tidur di sana. Dananya sudah ada disiapkan," pungkasnya.

Tak hanya itu, pihaknya tengah mengevaluasi soal penggunaan puskesmas sebagai tempat isolasi sementara pasien Covid-19. Hal itu, usai adanya aduan dari Lapor Covid-19 soal adanya pasien Covid-19 kesulitan mendapat ruang perawatan.

"Memang itu sekarang yang terjadi. Ini kejadian pada waktu awal tahun lalu. Kontak aja 119, nanti puskesmas akan kita konsolidasikan lagi akan seperti apa. Dulu kan puskesmas dijadikan tempat isolasi sementara, itu dievaluasi lagi masih perlukan atau tidak," pungkas Benyamin.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More